BERTUAHPOS.COM, SOLOK – Petani nelayan salingka (Selingkar) mengeluhkan kurangnya populasi ikan bilis di dalam Danau Singkarak saat ini.
Marajo, salah seorang nelayan di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten, Solok, kepada bertuahhpos.com menceritakan, sulitnya mendapatkan tangkapan ikan bilis yang menjadi kebanggaan rang salingka danau Singkarak selama ini.Â
“Oleh sebab itu (populasi ikan bilis langka), maka harganya per liter Rp60.000,” katanya.
Menurut dia, pemerintah Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar harus mencarikan solusi agar populasi ikan bilis kembali meningkat seperti masa lalu di era tahun 90an.
“Kami sebagai nelayan tidak tahu sebabnya. Apakah karena kondisi alam atau ada sebab lainnya,” katanya.
Saat ini kata Marajo tangkapanya dengan memakai wereng dan jala paling tinggi dalam sehari hanya 10 kilogram.
“Kalau dulu jangankan pakai jala, hanya membuat alahan dibibir sungai bisa dapat 50 kilogram per hari. Sekarang alahan di bibir danau sudah tidak ada karena tertimbun pasir dan batu yang dibawa arus sungai jika air sungai besar,” katanya. (cr3)