BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Riau mengakui bahwa, realisasi sejumlah anggaran di Satuan Kerja (Satker) nya sangat berkaitan dengan keterikatan waktu pelaksanaan. Dengan kata lain tidak bisa dipaksakan realisasi anggaran itu harus dikucurkan cepat.
Sementara itu, Disdikbud Provinsi Riau adalah salah satu SKPD dengan pos anggaran yang besar dalam realisasi APBD Riau. Kepala Disdikbud Provinsi Riau Kamsol mengatakan, untuk kegiatan kontraktualnya saja ada lebih dari 60 persen, atau sekitar Rp 500 miliar anggaran di SKPD nya. Sisanya, ada Rp 200 miliar lebih dialokasikan untuk dana swakelola.
“Untuk kegiatan kontraktualnya saja, di kita lebih dari 60 persen. Sementara di satker kita juga ada anggaran untuk kegiatan swakelola,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Jumat (15/07/2016).
Dia menambahkan untuk kegiatan swakelola sendiri, daya serapnya sudah hampir 100 persen lebih. Dialokasikan untuk bantuan pelatihan, lomba yang masuk dalam agenda nasional, beasiswa untuk mahasiswa S1 baik di luar, maupun di dalam Provinsi Riau. “Itulah peruntukan untuk dana swakelola,” katanya.
Selebihnya, dari Rp 700 miliar pos anggaran pemerintah di Disdikbud, ada Rp 500 miliar yang dialokasikan untuk kontraktual. Sementara untuk menjalankan anggaran kontraktual ini sangat terikat oleh waktu. Menurut dia, rata-rata paling cepat pekerjaan kontraktual itu bisa dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan.
“Itu paling cepat. Bisa saja sampai 6 bulan baru dana kontraktual itu bisa direalisasikan. Sedangkan jatuh tempo kegiatan kontraktual itu biasanya dibulan September dan Desember. Macam manapun digesa, tetap saja dibulan-bulan itu bisa terealisasi,” kata Kamsol.
Sementara realisasi fisik Disdikbud sudah mendekati angka 30 persen. Dan realisasi keuangan diatas 10 persen. Targetnya, pada akhir Juli ini akan terealisasi sampai 15 persen. Sementara target realisasi anggaran akhir sekitar 80 persen. “Kalau ada perubahan nantinya juga tidak masalah,” tambahnya.
Penulis: Melba
Â