BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan untuk membahas 2 nama yang diusung untuk menjadi pahlawan nasional dari Riau. Kedua nama tersebut yakni Mahmud Marzuki asal Kampar, dan Sultan Narasiang II asal Indragiri Hulu.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin mengatakan, usulan itu sudah di bukan dan dibahaa sebelumnya. Juga tidak ada halangan seminar terhadap pembahasan ke 2 nama tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 29 sampai. 30 Juli 2016 ini.
“Kami mengusulkan tempat berlangsungnya proses pemberian penghargaan itu di kantor DPRD Provinsi Riau,” kata Pelaksana Kegiatan Tokoh dan Pejuang Daerah, Dinsos Provinsi Riau, Yurnelly.
Selain menghadirkan peserta dari Pemerintah Pusat, pertemuan tersebut juga adakan menyandingkan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Sejarawan dari Universitas Riau (UR), Universitas Andalas Padang, Universitas Riau, dan lain-lain. Agar ke 2 sosok pahlawan yang ditetapkan betul-betul dianggap layak untuk menerima penghargaan itu.
Mahmud Marzuki lahir di Kampung Kumantan, Bangkinang pada tahun 1915. Ia ialah seorang yang memiliki pemikiran dan pandangan yang tajam baik dalam bidang politik maupun dakwah keagamaan membantu Indonesia melawan penjajahan Jepang.
Sama halnya dengan Mahmud Marzuki. Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam yang bergelar Raja Narasinga II juga berjasa membantu Indonesia Merdeka. Ia merupakan sultan Indragiri keempat yang akan memperoleh gelar pahlawan nasional pertama dari Provinsi Riau bersama Mahmud Marzuki.
Ke 2 sosok terasebut dianggap sangat berjasa dalam merebut kemerdekaan tanah air. Kementrian Sosial kemudian akan menilai kelayakan tokoh tersebur untuk menjadi pahlawan nasional melalui Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial.
“Sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar tanda jasa dan tanda kehormatan. Dasar pelaksanaan seminar usulan tersebut merupakan salah satu proses awal dari serangkain persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka pengajuan calon pahlawan nasional. Makanya kita seminarkan ke pusat nanti. Baru kemudian diserahkan ke Presiden biar bisa disahkan sebagai pahlawan nasional,” tambahnya.
Penulis: Melba