Â
BERTUAHPOS.COM (BPC), PELALAWAN – Wilayah Kecamatan Kuala Kampar saat ini sedang tren mabuk dengan cara meminum obat batuk Komix secara berlebihan. Dugaan maraknya penyalahgunaan obat batuk tersebut dikarenakan di wilayah tersebut banyak ditemukannya bungkusan Komix di tempat-tempat sunyi seperti perempatan dan lainnya.Â
Â
Tengku Syafril selaku Camat Kuala Kampar menduga maraknya konsumsi obat batuk Komix dalam jumlah banyak dikarenakan harganya murah. Hal ini tentunya meresahkan masyarakat, karena dengan efek yang di timbulkan dapat memancing tindak kriminal.
‎
“Satu dus Komix bisa dikonsumsi oleh tiga sampai empat orang dengan harga yang murah, selain itu bisa didapatkan dengan cara yang mudah karena dijual secara bebas di pasaran,” jelasnya Kamis (03/9/2015)
Â
Maraknya konsumsi komix dengan jumlah yang berlebihan ini terjadi sekitar lima bulan belakangan ini. Pihaknya juga pernah menangkap remaja yang mengkonsumsi komix dalam jumlah banyak dan mendapatkan keterangan.Â
Â
“Dari cerita mereka, setelah meminum komix itu, setengah jam kemudian mereka merasa fly (pikiran ‎kosong), layaknya orang yang lagi mabuk dan bawaannya tenang,” ungkap.
Â
Selain itu, lanjut Syafril, dari keterangan remaja tersebut jika tidak ada uang untuk membeli obat batuk tersebut, mereka akan mencari uang dengan mencuri, dan bahkan bisa melakukan tindak kriminal lebih parah jika sampai dilarang.
‎
Tengku syafril juga meminta kepada orangtua untuk waspada akan penyalahgunaan obat Komix. Karena, saat ini sudah tidak lagi dijadikan untuk obat batuk, tapi juga disalah gunakan.Â
Â
“Kalau hanya bawa satu, itu bisa ditolerir, tapi kalau orangtua menemukan dalam jumlah banyak, harus dicurigai, â€katanya.
Â
Semetara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, dr Endid R Pratiknyo mengungkapkan, obat batuk Komix mengandung Dextrometorfan yang bila dikonsumsi sesuai dosisnya yaitu antara 15 hingga 30 mg tidak berbahaya dan cukup efektif mengurangi batuk.Â
Â
“Namun, bila dikonsumsi melebihi dosis, misalnya lebih dari 200 mg, akan menimbulkan efek kejang, tidak sadar bahkan hingga kematian,” tutupnya. (arie)