BERTUAHPOS.COM – Salah satu strategi mengelola keuangan keluarga adalah mengelola belanja secara arif dan bijaksana. Untuk itu diperlukan perencanaan atau anggaran belanja di awal bulan agar kita mengetahui seberapa besar potensi keuangan kita untuk digunakan berbelanja dan untuk digunakan pos-pos keuangan lainnya. Â
Salah satu prinsip yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan tersebut adalah mengetahui kebutuhan bulanan anda .
Setelah sampai saatnya berbelanja, kita juga mesti jeli dan memiliki strategi jitu untuk mengamankan rencana belanja kita. Berikut tipsnya:
1. Sebelum berbelanja, buatlah list
Sebagai bagian dari perencanaan tentukanlah item yang hendak anda beli. Kadang kita memiliki paradigma terbalik. Sebelum menuju ke tempat berbelanja, Â kita memikirkan jumlah uang yang akan dibawa di dalam dompet.
Setibanya di tempat belanja barulah  melihat  barang apa yang akan diperoleh dengan menghabiskan uang tersebut. Dengan cara seperti ini, peluang untuk membeli barang yang tidak semestinya akan semakin tinggi. Â
Idealnya, Â tentukan barang apa saja yang akan dibelanjakan, bila perlu buatlah daftar tertulis, lalu hitunglah budget-nya. Dana budget ini yang dimasukkan ke dalam dompet.
2. List belanja dan Kacamata kuda
Setelah membuat daftar dan masuk ke tempat belanja, jurus berikutnya adalah memasang kacamata kuda. Bukan dalam arti sebenarnya, tapi maksud kacamata kuda adalah saat berbelanja, jangan menyimpang dari daftar yang telah anda buat.
Jangan tergiur dengan diskon dari item belanjaan yang lain jika memang anda tidak membutuhkannya. Begitu pula saat berurusan dengan kasir, jangan tergoda dengan aksesoris, serta pernak-pernik imut  dan lucu yang biasa diletakkan di dekat kasir. Jika anda tidak membutuhkannya, acuhkan saja.
3. Label harga
Jika berbelanja di tempat belanja dimana anda menanyakan langsung harga barangnya, hal ini tidak menjadi masalah karena saat menanyakan harga, pedagang akan langsung memberitahu harganya. Tapi saat berbelanja ke toko swalayan, kadang-kadang harga yang tertera di display barang, berbeda dengan harga pada database di mesin hitung kasir. Itulah pentingnya jurus nomor 4 nanti. Jadi saat menakar kasar belanjaan anda sebelum menuju ke kasir, tidak ada salahnya menaikkan harga barang seperlunya.
Tips berikut, saat mencari kebutuhan anda, anda akan menemukan perbedaan harga barang yang sama. Misalnya anda akan membeli deterjen, begitu menuju ke bagian deterjen, anda akan menemukan deterjen A harganya Rp 8.600, deterjen B harganya Rp 9.100, deterjen C harganya Rp 8.200, dan seterusnya.
Jika anda bukan tipe orang yang brand minded, dan mencari harga termurah. Perhatikan tempat penyimpanan di bagian bawah rak. Barang yang harganya lebih mahal biasa diletakkan sejajar dengan pandangan mata kita.
4. Mintalah struk belanja
Setiap transaksi idealnya dilengkapi dengan struk, nota atau kuitansi yang diberikan oleh penjual sebagai dokumentasi belanja kepada pembeli. Biasakanlah meminta bukti belanja tersebut agar anda mampu membuat pencatatan keuangan yang baik dan valid pada saat membuat rekapan belanja bulanan.
Struk belanja juga berguna jika terjadi perbedaan harga seperti yang telah dijelaskan pada jurus nomor 2 di atas. Seorang kompasioner juga pernah membuat posting mengenai perbedaan harga ini. Selain itu, harga pada struk dapat menjadi panduan anda saat berbelanja di lain waktu.
Siapa tahu ada tempat lain yang menawarkan harga lebih murah pada  item belanja yang sama. Pada beberapa kejadian, struk belanja dapat menjadi dasar pihak pembeli melakukan komplain jika terjadi kesalahan teknis pada kasir. Misalnya: ada belanjaan yang terinput dua kali, atau ada barang lain yang tiba-tiba masuk ke tagihan belanja kita seperti yang pernah dialami beberapa teman saya.
Namun pada akhirnya, belanja adalah otoritas anda sepenuhnya. Pada masyarakat metropolitan, belanja malah sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Belanja menjadi semacam hobi, tapi hobi yang mahal. Namun apapun pandangan anda, sebaiknya belanja tetap ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai sarana memenuhi kebutuhan anda.
 Berbelanja secara arif merupakan bagian dari pengelolaan keuangan keluarga yang arif pula. Dan pengelolaan keuangan yang baik merupakan salah satu cara mengelola kehidupan kita.
(kompasiana.com)