BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Biasanya selama ramadan tingkat konsumsi masyarakat meningkat, terutama untuk makanan berbuka dan sahur. Tidak jarang hal ini pula yang membuat sejumlah oknum pedagang menjajakan takjil atau jajanan berbuka dengan zat-zat berbahaya.
Dengan bayangan bisa memperoleh untung besar dengan modal yang sedikit. Padahal zat berbahaya tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan organ tubuh seperti ginjal bahkan keracunan.
Sebab itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru bakal memperketat pengawasan terhadap produk yang diperjualbelikan. “Kita akan perketat pengawasan terhadap produk-produk terutama makanan dan minuman,” sebut Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Disperindag Pekanbaru, Eddy Fahmi, Rabu (11/5/2016).
Disampaikan Eddy, berkaca tahun sebelumnya memang masih ada pedagang yang nakal dalam berniaga. Misalnya, memakai zat-zat kimia dalam makanan atau minuman yang diperjualbelikan. Padahal zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin, pemanis buatan, atau pewarna tekstil yang dipakai dalam makanan bisa membahayakan konsumen.
“Untuk itu kita minta selain pedagang nanti jujur dan tidak memakai zat berbahaya. Konsumen juga harus cerdas, teliti sebelum membeli. Pastikan bahan makanan aman dari sumber penyakit,” imbau Eddy.
Eddy menambahkan, sepekan jelang puasa pihaknya bersama tim terpadu bakal melakukan inspeksi mendadak ke toko-toko penjual bahan makanan atau minumam. “Tetapi kalau tidak memungkinkan bersama, maka Disperindag saja. Karena itu sudah tugas dan pokok kita,” sebut Eddy.
Sampai saat ini, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Riau. Terutama pada makanan atau minuman yang terindikasi mengandung zat-zat berbahaya.
Mengenai adanya alih fungsi kota ke Provinsi Riau, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 120/253/SJ Tanggal 16 Januari 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Pengalihan Urusan Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014, Eddy masih menunggu petunjuk teknis pemerintah pusat.
Jelang turunnya petunjuk tersebut pihaknya tetap menjalankan tugas sebagaimana biasanya. “Pengawasan dan perlindungan masih kita lakukan. Karena itu memang tupoksi kita,” sebutnya.
Penulis: Riki