BERTUAHPSOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sales Equity PT Relience Scurities, Hermawan Wahyudi memproyeksikan, di tahun 2016 ini pergerakan saham perbankan masih memberikan peluang bagi investor.
“Bagaimanapun perbankan untuk sekarang jadi tulang punggung bursa,” katanya, kepada bertuahpos.com, Kamis (19/05/2016).
Menurut analisanya, meski untuk sementara ini penurunan suku bungan BI (BI Rate) di angka 6,75 % memberikan dampak tergerusnya saham ini sehingga mengalami koreksi.
Dengan demikian, sedikit banyak akan tetap membuat penjualan saham mereka di pasar bursa agak sedikit menurun. Namun demikian, meski dalam kondisi terkoreksi, saham-saham perbankan masih tetap menjanjikan di tahun ini.
“Jika dibanding tahun sebelumnya, untuk kwartal I keuntungan saham perbankan memang turun tapi terpantau masih tetap untung,” tambahnya.
Untuk sementara ini, para investor peminat di saham perbankan masih tetap signifikan. Hal ini membuktikan bahwa pergerakan saham perbankan masih tetap positif.
Selain itu, pergerakan rupiah juga sangat menentukan naik turunnya harga jual saham-saham ini. Terutama pada bulan-bulan pembayaran hutang pemerintah yang biasanya dilakukan pada pertengahan tahun. Sebab pergerakannya akan sangat banyak menguras devisa negara.
Kata Hermawan, untuk sementara ini saham perbankan menjelang pertengahan tahun ini belum rekom penuh. Termasuk kebijakan baru tentang pungutan pajak terhadap masyarakat yang memegang kartu kredit. “Bank BCA sudah mengalami situasi itu,” sambungnya.
Selain saham perbankan, saham-saham unilever juga masih tetap bagus untuk dilirik. Sejauh ini pergeralan saham itu masih stabil dibanding tahun sebelumnya.
Termasuk juga perusahaan properti yang melempar saham ke pasar bursa. Jika suku bunga perbankan turun, maka geliat sektor property cukup kuat, sebab mereka hanya membayar kredit dengan angsuran yang rendah. “Ini cocok untuk menjadi pilihan saham jangka pendek,” tambahnya.
Penilsi: Melba