BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Seperti diketahui tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Namun kota Pekanbaru masih jauh sebagai Kota layak anak seperti yang dicanangkan.
.
Seperti yang disampaikan Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Pekanbaru, Helda Khasmi.
Setidaknya ada 62 kasus yang dilaporkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru pada tahun 2015, umumnya didominasi kasus pencabulan.
Ia mengatakan jumlah laporan itu sejak bulan Januari hingga akhir Mei 2015. Pihaknya sudah menangani 62 kasus kekerasan baik terhadap anak maupun terhadap perempuan.
“Dari 62 kasus itu yang terbanyak adalah kasus kekerasan terhadap anak. Sepertiganya atau 20 kasus diantaranya adalah pencabulan. Sedangkan selebihnya adalah kasus KDRT, rebutan hak asuh anak, kekerasan di sekolah dan perkosaan,” sebutnya.
Dijelaskan, dalam laporan yang diterima, pelaku umumnya adalah orang terdekat korban. Bahkan ada pelaku yang merupakan guru MDA korban.
“Dalam menangani kasus-kasus itu, P2TP2A Kota Pekanbaru berkoordinasi dengan bagian PPA Polresta Pekanbaru. Kasus hukum akan ditangani oleh pihak kepolisian, sedangkan pemulihan korban dilakukan oleh P2TP2A melalui konseling,” jelasnya. (Riki)