BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK -Â Memulai usaha dengan ketekunan dan kesabaran, itulah kunci sukses Ali seorang pedagang bakso bakar yang merantau dari Semarang mencoba mencari peruntungan di Siak. berawal juga dari berjualan es tebu dan balon pernah ia jajali, keliling dengan berjalan kaki mencari pembeli kesana kemari sudah sering ia rasakan. Kini dengan penghasilan bakso bakar, dirinya berhasil membeli mobil dan tanah untuk hidupannya.
“Alhamdulillah mbak, dari susah-susah payahnya dulu, sampe pernah 5 hari saya Cuma makan mie mentah, sekarang bisa membeli tanah dan mobil,â€ujar Ali, Jum’at (6/5/2016)
Kesabaran dan ketekunan akhirnya membuahkan hasil. Delapan ratus tusuk bisa ia habiskan dalam waktu sehari saja. Tidak hanya di Siak, usaha bakso bakarnya pun kini sudah memiliki 5 cabang yang tersebar , sehingga dalam waktu 3 hari dirinya bisa menghabiskan 2000 tusuk.
Bakso bakar Aladin, itu lah sebutan yang kerap pembeli cari, sebab bakso bakar ini berbeda dengan bakso bakar lainnya, tekstur yang lembut dan rasa yang khas, inilah menjadi incaran para konsumen. ia juga menceritakan, Aladin adalah sebuah nama yang unik, baginya perjuangan seorang Aladin yang luar biasa membuat ia menamai bakso bakar miliknya dengan sebutan bakso Bakar Aladin.
“Aladin nama yang unik, dan perjuangan dia hebat. Yaa jadi saya kepikir untuk kasih nama bakso bakar Aladin,â€sebutnya.
Menjalani hidup baginya ialah dengan menikmati proses. Dalam sebuah perjalanan yang disebut proses, apapun yang ia alami membuat dirinya semakin kuat. Delapan tahun ia mengadu nasib di Siak sebagai perantauan, membuat dirinya banyak belajar dalam berbagai usaha yang pernah ia jajal. Dan pada akhirnya peruntungan telah tiba pada masa yang disebut keberhasilan.
“Delapan tahun disiak. Pertama jualan keliling, saat itu saya jualan balon, sampe orang-orang yang kenal saya bilang, gantilah jualannya itu, disitulah mereka menawarkan untuk buka usaha yang bermodal dari mereka, tapi saya pikir, kalo modal langsung besar saya dapatkan, saya tidak menikmati prosesnya, dan saya mempunyai prinsip memilih untuk memulai segala sesuatu dari Nol, sedikit demi sedikit itu lebih awet,â€ungkapnya.
Dirinya juga pernah mencoba mencari peruntungan, dengan berjualan es tebu, ia mengatakan untuk modal yang didapatkan membeli mesin tebu itu berawal dari seorang teman ketika harus pulang kekampung halamannya,â€Jualan es tebu dulu mesin sama gerobaknya saya dapatkan dari teman, waktu itu ada urusan yang di tuntut dia harus pulang, dan dia cari tambahan uang, jadi dijuallah mesin tebu itu saya beli tidak terlalu mahal, di depan Istanalah saya coba untuk berjualan es tebu,â€sebut Ali.
Terinspirasi dari pembuat tempe tahu yang sukses  memberi motivasi untuk terus bersabar, membuat dirinya tetap tekun melakukan usaha yang ia jalani. Sehingga terbesit, kuliner Semarang yang waktu itu lagi populer, bakso bakar menjadi pilihan Ali untuk memulai bisnis barunya. Berbeda memang dari yang lain, ia hanya menggunakan dada ayam khusus campuran. “Bakso bakar kami ini dari ayam Cuma dadanya yang menjadi campuran, dan di giling sendiri,â€pungkasnya.
Mengembangkan bisnis bakso Bakar sejak tiga tahun ini dirinya sudah dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Dan itulah Ali, memulai bisnis dari nol membuat dirinya belajar menjadi tegar dalam menghadapi hidup.
Penulis : Ely
Â
Â