BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU -Â Pemerintah Provinsi Riau meminta kepada media massa di Riau untuk tidak terjebak dalam propaganda teroris. Kecenderungan, isu terorisme sengaja diciptakan agar menarik bagi media massa, yang kemudian itu dimanfaatkan sebagai alat.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, melalui perwakilannya Syahrial Abdi dalam acara desiminasi pedoman peliputan terorisme, dan meningkatkan profesionalisme media massa dalam meliput isu terorisme. Acara itu berlangsung di Hotek Alpha Pekanbaru, Rabu (04/10/2016).
“Kami hanya khawatir media terjebak dengan propaganda itu. Teroris malah memanfaatkan hasil pemberitaan, untuk tindakan terosisme selanjutnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini diharapkan kaum jurnalis di Riau bisa menjelaskan kepada publik tentang kasus dan isu teroris secara baik. Dalam situasi darurat serangan teroris, pemberontak mendukung supaya informasi itu dipublikasikan.
“Pers harus bisa menangkal Isu-isu terorisme,” katanya.
Media dianggap lebih mengerti tentang bagaimana kode etik jurnalis. Mana berita yang pantas untuk dinaikan dan mana yang tidak. Pemerintah dalam hal ini lebih menakar pada dampak publik jika berita itu diberitakan.
Acara ini diselenggarakan untuk menepis isu terorisme yang selama ini melibatkan anak negeri, termasuk kabar miring terhadap santri dan instansi pendidikan lainnya.
Penulis: Melba