BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Meski Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah menggelar operasi pasar (OP) daging sapi segar dengan harga Rp 80 ribu per kilogram. Kenyataannya usai OP, masyarakat tetap membeli daging di pasaran dengan harga Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman, yang dilakukan Bulog hanya memberikan dampak sementara. “Karena tetap distribusi daging yang panjang, tidak menurunkan harga. Apalagi selera masyarakat juga berbeda kalau dengan daging beku,†sebutnya, Selasa (02/08/2016).
Irba mengusulkan agar pemerintah pusat melalui Bulog tidak mendistribusikan daging melainkan langsung sapi ternak. “Jadi Bulog bisa mendatangkan sapi dari Sumbar. Tentu bisa lebih murah dan rantai penjualan dan distribusi tidak panjang. Selama inikan rantai distribusi itu yang membuat harga sapi mahal,†katanya.
Dari Informasi yang didapatkan pihaknya, untuk harga sapi tegak dihitung untuk daging Rp 35 ribu per kilogram. “Nah Kalau ditambah dengan hitung biaya ongkos potong hingga jadi daging, bisalah harga daging Rp 80 ribu per kilogram,†sebutnya.
Mas Irba Sulaiman sanpaikan memang proses distribusi daging sapi harus melalui persetujuan pemerintah pusat sesuai yang diatur dalam Undang-undang no 7/2014 tentang Perdagangan. Kata Irba pihaknya sudah konsultasikan hal ini ke pihak-pihak terkait termasuk Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.
Sebab Sumbar merupakan daerah sentra peternakan sapi di Sumatera, selain Palembang dan Lampung. “Jika disetujui pemerintah setidaknya butuh stok 25 ekor sapi ternak per hari. Sesuai dengan kebutuhan daging Pekanbaru yang mencapai 15 ton per hari,†katanya.
Lagi pula distribusi sapi ternak dari Sumatra Barat dinilai lebih baik dari pada distribusi daging beku dari Jawa, seperti beberapa waktu yang lalu. Pemerintah Kota dan Bulog tidak perlu repot-repot mencari freezer alat pendingin untuk menyimpan daging.
Di Pekanbaru permintaan daging sapi masih didominasi industri kuliner. Ketimbang kebutuhan rumah tangga, kuliner setidaknya mengkonsumsi sekitar 70 persen.
Penulis: Riki