BERTUAHPOS.COM – Di usianya 15 tahun santri Dayah Insan Qurani Aceh Besar bernama Neisya Shabina, berhasil mengkhatamkan hafalan Alquran 30 juz dalam kurun waktu hanya tujuh bulan.
Remaja 15 tahun tersebut mulai menghafal Alquran sejak akhir Juli tahun lalu, diketahui Neisya berhasil menyelesaikan hafalannya pada Kamis 05 Maret 2020 kemarin, dalam program kelas tahfiz khusus di pesantrennya.
Bahrum ayah Neisya, diketahui bekerja sebagai buruh bangunan setiap harinya. Sedangkan ibunya Fitriani sebagai penjual kue.
“Selesai sekolah, Neisya ingin jadi dokter yang hafalan Alqurannya lancar 30 juz,” katanya di Aceh Besar, Jumat 06 Maret 2020. Dilansir dari Antara
Dengan kondisi ekonomi keluarganya serba pas-pasan, namun tidak menyurutkan semangat bocah itu untuk mewujudkan keinginannya menjadi penghafal Alquran, bahkan cita-cita jadi dokter yang dekat dengan Alquran.
Usai khatamkan hafalannya tangis Neisya pecah, cita-cita yang sangat diidamkan. Menurutnya, prestasi itu tidak terlepas dari dukungan serta keinginan orang tuanya yang menginginkan dia untuk menjadi seorang hafizah.
“Neisya ingin sekali membanggakan ayah dan mama. Neisya ingin membuat mereka tersenyum di dunia dan akhirat dengan memberikan mahkota surga untuk mereka berdua. Neisya ingin bisa masuk surga bersama-sama dengan orang tua,” katanya dengan tangis terisak-isak.
Dia mengatakan tips untuk menghafal Alquran ialah dengan cara membaca berulang-ulang lembaran Alquran hingga melekat dalam ingatannya.
Remaja asal Desa Gunung Lagan, Rimo, Kabupaten Aceh Singkil itu juga memiliki waktu khusus untuk menghafal Alquran, yang biasanya usai salat subuh menyetor hafalannya kepada ustazah. Kemudian melanjutkan hafalan ketika waktu dhuha hingga menjelang siang.
selain itu, ketika waktu istirahat siang usai salat dzuhur dia juga memanfaatkannya untuk membuka lembaran Alquran, dan aktivitas itu biasa dilakukan hingga menjelang waktu salat ashar.
Ditambah lagi usai salat ashar hingga menjelang maghrib Neisya juga melakukan murajaah hafalannya. Aktivitas yang sama juga dilakukan usai magrib dan isya, semua itu dengan tujuan agar hafalannya semakin lancar. Bahkan dia juga tidak pernah meninggalkan shalat tahajud selama menghafal.
“Neisyah berpesan agar semua para penghafal Alquran untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, dan jangan pernah mengecewakan orang tua katanya.
Sementara itu, Pengurus Dayah Insan Qurani Ustaz Raihan menyampaikan apresiasi terhadap Neisya atas prestasi yang diraihnya di usia yang masih sangat muda. Ia berharap Neisya untuk istiqamah dengan Alquran dan menjadikan Alquran sebagai pelita dalam hidup.
“Insya Allah akan menjadi penolong kedua orang tuamu di hadapan mahkamah Allah SWT. Terima kasih untuk ustaz dan ustazah atas bimbingannya kepada anak kita semoga setiap usaha ustaz dan ustazah akan bernilai pahala di sisi Allah,” katanya. (Bpc9)