BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Partai Golkar akan menutup penjaringan bakal calon dan wakil Walikota Pekanbaru, Sabtu (30/04/2016) besok. Namun dari 18 orang yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran, nama Septina dan Erizal Muluk yang digadang-gadangkan maju Pilwako Pekanbaru 2016 belum ada.
Hal itu disampaikan langsung Sekretaris DPD II Golkar Pekanbaru, Masni Ernawati SH kepada kru bertuahpos.com. “Sampai hari ini ibuk Septina Primawati Rusli dan Erizal Muluk belum ada kabar atau keinginannya untuk ikut (Penjaringan DPD),” ujarnya usai menyambut rombongan Heri Susanto, Dirut PD Pembangunan yang mengembalikan formulir, Jumat (29/04/2016).
Namun disampaikan Masni tidak menutup kemungkinan kedua nama tersebut ikut serta dalam pesta demokrasi. Sebab dalam Penjaringan bakal calon dan wakil walikota memiliki dua mekanisme. “Kita ada dua model. Pertama penjaringan yang dilakukan lewat DPD, ini terbuja untuk umum dan juga kader. Kedua lewat PK (Pimpinan Kecamatan) yang juga melakukan penjaringan khusus kader,” jelas Masni yang juga anggota DPRD Pekanbaru ini.
Jadi bisa saja Septina atau Erizal Muluk yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Pekanbaru di periode Herman Abdullah didaftarkan oleh PK. “(Nama-nama) dari PK sudah ada, tetapi belum kita proses,” sebutnya.
Berhubung penutupan daftar bakal calon esok hari, tidak menutup kemungkinan kedua nama tersebut mendaftar. “Tapi kita lihat besok, mudah-mudahan ada. Karena belum ada perempuan yang mendaftar,” sebutnya.
Dijelaskan Masni setelah pendaftaran bakal calon ditutup. Selanjutnya akan dilakukan bedah visi dan misi calon walikota atau wakil walikota pada Mei mendatang. “Baru setelah itu pleno dan survei terakhir,” sebutnya.
Pantauan kru bertuahpos.com, dalam buku daftar bakal calon yang sudah mengembalikan formulir, nama Septina Primawati Rusli dan Erizal Muluk tidak ada. Hanya beberapa kader yang mendaftar seperti Heri Susanto mau pun Dastrayani Bibra yang saat ini menjabat Asisten I Setdako Pekanbaru.
Seperti diketahui Septina Primawati Rusli pernah bersama dengan Erizal Muluk menantang pasangan Firdaus MT dengan Ayat Cahyadi dalam Pilwako Pekanbaru sebelumnya. Yang berakhir atas kemenangan pasangan Firdaus-Ayat.
Selain itu Partai Golkar untuk Pilwako Pekanbaru 2017 terhambat untuk mengusung calon sendiri. Hal itu dikarenakan kendati memiliki paling banyak kursi di DPRD Pekanbaru. Namun hal itu belum memenuhi syarat KPU.
Sesuai peraturannya, partai baru bisa mengusung calon sendiri jika punya 20 persen dari total 45 kursi di DPRD Pekanbaru. Artinya butuh minimal sembilan kursi, sedangkan Golkar hanya ada tujuh kursi. Dengan begitu maka mau tidak mau partai berlambang beringin ini harus berkoalisi.
Penulis: Riki