BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – PT Relience Scurities memproyeksikan saham pertambangan masih menunjukkan geliat lesu sepanjang tahun 2016 ini. Menurut analisis Sales Equity PT Relience Scurities, Hermawan Wahyudi memproyeksikan, sudah 4 tahun belakangan untuk harga komoditi ini tidak menunjukan geliat yang positif.
Terutama dengan anjloknya harga minyak dunia pada akhir tahun 2015 hingga awal tahun 2016 ini. “Kuartal terakhir uptrand harga minyak diprediksi bisa mencapai harga 50 dollar AS,” katanya, Kamis (19/05/2016).
Namun demikian, tahun ini beberapa analis memperkirakan untuk uptrand harga oil cukup menjanjikan. Namun yang masih mengalami pergerakan negatif di sektor pertambangan adalah batu bara.
Dia mencontohkan untuk PT Indika Energi, kenaikan penjualan perusahaan itu masih belum terlalu kuat. Namun demikian lirikan investor sudah mulai memberikan sentimen positif.
“Sekarang memang naik dari harga Rp140 per lotnya, kini menjadi Rp670 per lotnya. Lirikan investor sendiri sudah mulai selektif. Tapi belum signifikan. Terutama saham yang menawarkan energi pertambangan batubara,” tambahnya.
Sementara ini, dia masih merekomendasikan ke investor untuk memberi saham-saham dengan pergerakan yang pasti, misalnya saham perbankan dan saham konsumer good.
Untuk tahun ini, pergerakan ke dua jenis saham itu masih berada diambang garis positif. Untuk investor jangka panjang disarankan untuk terus memantau pergarakan harga saham tersebut.
Terutama pada saat memasuki bulan Ramadhan. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap barang harian tentu akan meningkat. Kondisi seperti ini membuat perusahaan penyedia barang akan semakin kuat.
Penulis: Melba