BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Melemahnya nilai tukar Rupiah Terhadap Dolar As memang meresahkan sebagian besar pengusaha impor khususnya Pekanbaru, para pedagang kios pakaian dan barang bekas yang berlokasi di komplek pertokoan Pasar Kodim adalah salah satu dari sebagian besar pengusaha tersebut.
Roy Saputra Pedagang Tas Bekas mengaku sudah sekitar satu bulan kiosnya sepi pengunjung ditambah dengan menguatnya Dolar, secara otomatis modal yang dia keluarkan setiap satu bal pun juga mengalami kenaikan harga.
“Sepi pembeli, sejak senin kemarin barang barang sudah naik, naiknya Rp 200 ribu biasa belanja Rp4,5 juta sekarang Rp4,7 juta,” sebutnya Kamis (26/08/2015).
Cerita lain datang dari Ronald, pedagang kain bekas import Singapur yang merasa enggan membuka kiosnya di pagi hari, menurutnya, para pembeli baru terlihat ramai saat siang hari.
“Sengaja buka siang hari, soalnya gak ada bedanya juga, kalau buka pagi, pembeli baru datangnya siang hari, sejak usai lebaran keadaannya mulai begini'” sebutnya.
Menurut Ronald, kenaikan harga sudah terjadi sejak usai hari Raya Idulfitri beberapa waktu lalu, kenaikan harga barang impor ini terjadi secara bertahap.
“Senin kemarin sudah naik, naiknya bertahap, kalau di hitung-hitung sampai sekarang naik nya sudah sekitar Rp 400 ribuan,” tambahnya.
Lebih lanjut ronald berpendapat, kedaan sepi pengunjung tersebut akibat lemahnya ekonomi, serta tingginya kebutuhan hidup, ditambah setelah hari Raya Idul fitri berbarengan dengan tahun ajaran baru.
“Ditambah lagi, sekarang lagi musim razia di laut, jadi barang import dari luar sulit masuk, kenaikan Dolar ini berpengaruh dengan biaya ekspedisi,” sebutnya
Setiap bal (karung) barang bekas dan kain bekas import yang masuk tidak dapat di pilih kualitas maupun model.
“Ya diterima apa adanya saja, kalau lagi untung dapat barang yang bagus kalau lagi jelek ya mau gimana lagi,” pungkasnya. (nova)