BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pendapatan Asli Daerah (Dispenda) bakal mengkoreksi target Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebelumnya Walikota Pekanbaru, Firdaus menargetkan realisasi PAD Rp 1 triliun pada tahun 2015.
Hal itu disampaikan Kepala Dispenda Pekanbaru, Yuliasman kepada bertuahpos.com. “Bisa jadi tidak, direvisi (target) beberapa sektor,” katanya saat dijumpai saat memantau konter pajak di kantornya, Rabu (19/08/2015).
Yuliasman mengatakan kemungkinan target Rp 1 triliun tersebut akan direvisi. Sebab beberapa sektor pajak pada tahun ini mengalami penurunan. Seperti pajak reklame, Pemko Pekanbaru sudah menjalankan ruas jalan bebas rokok. Sehingga potensi iklan rokok yang dijalan protokol kini tidak bisa lagi.
Lalu pajak hotel dan restoran, minimnya iven membuat tamu yang datang ke ibukota Provinsi Riau ini sedikit. “Belum lagi menara telekomunikasi belum bisa kita tarik, karena belum ada Perda (Peraturan Daerah). Makanya sektor tertentu tidak bisa kita raih,” katanya.
Untuk raihan PAD pada semester pertama Yuliasman belum bisa menyebutnya. “Waduh, saya belum bisa berani bilang juga. Karena ada juga pembayaran yang sudah masuk di kas daerah tetapi belum tercatat sama kita. Minggu besok baru bisa,” katanya.
Pada tahun 2014 lalu, PAD Pemko Pekanbaru hanya Rp 430 miliar dari target Rp 550 miliar. Sedangkan realisasi penerimaan dari retribusi pajak pada triwulan pertama yang masih dalam bulan berjalan baru Rp 71 miliar dari target Rp 85 miliar.
Namun Yuliasman optimis pendapatan yang paling berpotensial tahun ini
masih dari retribusi pajak bumi
dan bangunan (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). “Kita bisa lihat semakin dekat jatuh tempo 31 September nanti, konter-konter selalu penuh,” kata.
Untuk meningkatkan minat masyarakat bayar pajak, pihaknya akan jemput bola. Dengan melakukan penambahan konter serta mengaktifkan UTPD di tujuh kecamatan. “Jadi mereka yang jauh-jauh sudah bisa bayar di UPTD kecamatan, tidak perlu antre lama di sini. Tapi kantor Dispenda kita juga tetap melayani,” katanya. (Riki)