BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) memprediksi perputaran mata uang rupiah pada saat awal Ramadan di Riau, kemungkinan besar belum menunjukkan geliat yang signifilkan.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono mengatakan, perputaran uang cukup tinggi biasanya akan terlihat 2 pekan menjelang masuknya lebaran Idul Fitri.
“Biasanya orang-orang sudah mulai banyak melakukan pengeluaran. Terutama untuk THR dan kebutuhan lebaran yang lainnya. Pada saat seperti ini barulah kelihatan bagaimana perputaran uang rupiah itu meningkat,” katanya, Senin (23/05/2016).
Dia menambahkan, seperti pengalaman tahun sebelumnya, di awal Ramadhn seperti ini, geliat tingginya perputaran uang belum terasa. Jikapun ada, kemungkinan besar masih sangat sedikit.
Kata Ismet, pada saat minggu ke-2 berjalannya Ramadan, masyarakat cenderung sudah mempersiapkan kebutuhan yang akan mereka konsumsi untuk lebaran. Terkhusus di Kota Pekanbaru, geliat perputaran uang itu terjadi karena banyaknya tingkat kunjungan masyarakat dari daerah untuk melakukan transaksi di pasar dan pusat perbelanjaan.
Pada saat seperti ini, biasanya kecenderungan penggunaan mata uang rupiah akan lebih cepat menyebar. Dengan kata lain, akan terjadi tingkat transaksi yang sangat tinggi. Dia mengakui bahwa pada saat liburan biasa, hal tersebut juga sering terjadi.
Namun demikian, suasana atau momentum pada saat lebaran tentu sangat berbeda. Mayoritas umat muslim di Riau cenderung mendominasi pasar dan pusat perbelanjaan untuk melakukan transaksi.
Sementara bagi masyarakat non muslim, pada saat seperti ini juga ikut memberi andil. Sebab, mereka akan memanfaatkan kesempatan itu sebagai orang yang terlibat langsung dalam trasaksi tersebut.
Imbauan lain yang sempat diutarakan Ismet, yakni sejak awal BI sudah mewanti-wanti adanya peredaran uang palsu di tengah masyarakat. Dalam situasi seperti ini, dia meminta pihak perbankan juga terlibat dalam melakukan penertiban dan pencegahan terjadinya transaksi dengan menggunakan mata uang rupiah palsu.
Penulis: Melba