BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Nuansa datangnya bulan Ramadhan semakin terasa dengan hadirnya ribuan masyarakat Pekanbaru di pinggiran Sungai Siak, untuk menyaksikan seremoni budaya Petang Pegang.
Di taman tepat dibawah jembatan leton itu sudah dipadati pengunjung dan pedagang kaki lima. Hingga menjelang acara puncak Petang Megang dilaksanakan, pengunjung terus saja datang silih berganti.
Puluhan bocah-bocah telanjang dada sejak siang tadi sudah menurunkan ban dalam untuk berenang bersama rekan-rekan sebaya. Sementara itu, atraksi mencuri perhatian pengunjung juga dilakukan oleh beberapa pemuda setempat, dengan terjun dari atas jembatan ke sungai.
Beberapa pengunjung mengabadikan momen itu, baik dalam bentuk foto ataupun video. Dalam memerihakan acara Petang Megang, menyambut bulan puasa ini juga diwarnai dengan beberapa rangkaian acara. Salah satunya, lomba Pacu Sampan, yang akan dilaksanakan nantinya.
Sejauh ini, pantauan bertuahpos.com di lokasi, sejumlah apat kepolisian dan petugas dari Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, melakukan pengamanan lalu lintas selama kelangsungan acara tersebut.
Menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan masyarakat Kota Pekanbaru menggelar ritual Petang Megang yang dipusatkan di tepian Sungai Siak, sehari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Masyarakat yang bermukim di Riau Daratan menyebut ritual ini dengan nama Balimau Kasai, sedangkan masyarakat Riau Kepulauan mengenalnya dengan nama Mandi Balimau.
Istilah Petang Megang terdiri dari dua kata, yaitu petang artinya sore, merujuk pada pelaksanaan ritual tersebut yang digelar pada sore hari. Sedangkan megang berarti memegang sesuatu atau ungkapan untuk memulai sesuatu. Biasanya, seseorang akan memegang sesuatu atau benda tertentu sebagai tanda dimulainya ritual dan upacara.
Meskipun telah berurat-berakar dan senantiasa diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, ritual ini pernah vakum digelar beberapa waktu. Namun pada tahun 1997, Pemerintah Kota Pekanbaru bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Kota Pekanbaru, berinisiatif menggelar kembali ritual ini. Bahkan belakangan ini, Pemerintah Kota Pekanbaru berupaya sekuat tenaga agar ritual ini masuk sebagai salah satu event pariwisata tingkat nasional.
“Kami sekeluarga bari tahun ini ikut menyaksikan acara Petang Pegang. Sekedar mengisi waktu libur. Sekalian penasaran juga ingin liat bagaimana upacara tradisi ini berlangsung,” kata Rusli, salah seorang pengunjung yang hadir dalam pelaksanaan acara adat itu.
Penulis: Melba