BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru mengatakan permintaan daging sapi segar meningkat jelang Ramadan. Permintaan akan daging sapi naik hingga 15 persen.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru, El Syabrina, Selasa (31/05/2016). Bahkan kenaikan permintaan daging segar sudah terasa sejak pekan kedua sebelum bulan puasa. “Naiknya permintaan sudah terlihat sejak H-11 kemarin,” ujar El Syabrina.
Dirinya menuturkan, naiknya permintaan daging sapi segar di Ibukota Provinsi Riau tersebut karena sudah dekatnya bulan puasa. El Syabrina menilai, masyarakat mulai membeli kebutuhan dan sebagai stok persiapan Ramadan.
Baginya, hal tersebut memang lumrah terjadi setiap tahun. Tiap menjelang bulan puasa maka harga-harga sembako, khususnya daging cenderung naik akibat permintaan yang meningkat. “Makanya sudah bisa diantisipasi, karena setiap tahun selalu begitu,†sebut Mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru ini.
Dari informasi yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) Pekanbaru hari biasa jumlah pemotongan sapi Biasanya hanya berkisar 25 ekor sampai 30 ekor sapi perhari. Namun sejak dua minggu lalu jumlahnya sudah naik mencapai 35 ekor per harinya. “Naiknya sekitar 10 sampai 15 persen dari hari biasa,†sebutnya.
Berbeda dengan yang dialami pedagang daging sapi di pasaran. Harga daging segar yang dipatok Rp 120 ribu per kilogram mesti susah payah untuk menghabiskannya.
Seperti yang dikatakan Riki, pedagang daging sapi segar di Sail kepada kru bertuahpos.com. “Memang daya beli masyarakat berkurang. Mungkin karena harga yang mahal,†katanya.
Dikatakan Riki, menjelang atau selama Ramadan Biasanya tren harga daging sapi naik daripada harga normal. “Paling tinggi bisa sampai Rp 130 ribu per kilogram. Itu paling tingginya,†sebutnya.
Untuk mensiasati daya beli masyarakat yang berkurang. Biasanya pedagang mengurangi stok perharinya, bahkan ada yang mengurangi hingga 50 persen. Sedangkan pembeli masih didominasi para pedagang rumah makan, penjual bakso. Sedangkan pembeli dari kalangan rumah tangga masih sedikit.
Penulis: Riki