BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) pada 9 Oktober 2014, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), pengelola Alfamart Alfamidi bekerja sama dengan Yayasan Lions Indonesia (YLI) membagikan lebih dari 20.000 kacamata gratis bagi pelajar dan guru Tingkat SD-SMA.
Pemberian bantuan kacamata dilaksanakan serentak di 21 kota yakni di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Banjaran, Semarang, Rembang, Solo, Jember, Bangkalan, Malang, Medan, Palembang, Lampung, Pekanbaru, Jambi, Banjarmasin, Makassar, Pontianak, Batam, dan Mataram.
Sedangkan untuk Kota Pekanbaru, dari 760 pelajar yang diperiksa ada 60 anak yang mendapatkan kacamata gratis. Bantuan kacamata diserahkan manajemen PT SAT, Tbk diempat sekolah yakni SMP Negeri 28, SD Negeri 16, dan SD-SMP Adven Pekanbaru, Jumat (10/10/2014).
Willy Suwandi Dharma, selaku Ketua YLI menyampaikan telah dilakukan pemeriksaan mata gratis kepada lebih dari 150.000 anak sekolah SD dan SMP di seluruh Indonesia. “Ada lebih dari 20.000 kacamata yang dibagikan secara serempak pada hari Peringatan World Sight Day,†katanya.
Pemeriksaan dan pembagian kacamata gratis merupakan bagian dari program “Mataku Sehatâ€, yakni program sosial di bidang kesehatan yang dilaksanakan dengan melibatkan pelanggan melalui donasi di kasir Alfamart dan Alfamidi.
Willy mengatakan di Indonesia sendiri lebih dari 3 juta orang mengalami kebutaan. “Setidaknya pada tahun 2013 ada 7 juta anak usia sekolah yang mengalami masalah kesehatan mata. Salah satu faktor penyebab tingginya jumlah kasus gangguan penglihatan yaitu kebiasaan buruk saat menonton televisi, kegemaran bermain game dalam jangka waktu yang lama dan posisi membaca yang salah. Aktivitas tersebut secara tidak disadari menyebabkan gangguan mata di kalangan anak-anak, khususnya perkotaan,†tandasnya.
Sementara menurut Corporate Communication General Manager SAT, Nur Rachman, program Mataku Sehat bertujuan meningkatkan kesadaran mata yang seringkali diabaikan. “Padahal, penurunan kualitas pengelihatan menjadi salah satu hambatan untuk memperoleh pendidikan yang optimal.
Kelainan refraksi yang tidak disertai kemampuan membeli kacamata menjadi penghambat proses belajar mengajar dan kesuksesan pendidikan. Oleh sebab itu, Perusahaan mengajak pelanggan untuk meningkatkan kesehatan mata terhadap kesehatan mata, terutama di kalangan anak-anak,†jelasnya.(rls/yogi)