BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pekanbaru akhirnya memiliki rumah sakit pertama yang dibangun oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Perkenalkan, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru, rumah sakit hasil buah tangan Walikota pekanbaru yang sudah resmi mulai beroperasi sejak tanggal 26 Januari 2018.
Peresmian dilakukan langsung oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus. Dalam peresmian tersebut, ditandai dengan penyerahan SK kepada dr Dian Astuti yang ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSD Madani Kota Pekanbaru.
Firdaus, mengatakan RSD Madani Kota Pekanbaru akan membantu pelayanan kesehatan masyarakat. Terutama rumah sakit rujukan
“Pekanbaru sudah cukup rumah sakit dan sangat cukup dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. Namun secara tugas pemerintah belum punya rumah sakit rujukan untuk membantu tugas pokok dalam memberikan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Firdaus juga menerangkan, keberadaan RSD Madani Kota Pekanbaru juga untuk mengurangi beban dari dari RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
“Masyarakat Pekanbaru telah lama menanti Rumah Sakit ini. Selama ini, RSUD Arifin Achmad tidak mampu menampung pasien-pasien yang sebagian besar merupakan pasien dari Kota Pekanbaru. Untuk meringankan beban RSUD Arifin Ahmad,” tuturnya.
Selain itu, Firdaus juga menerangkan untuk saat ini pelayanan yang ada di RSD Madani Kota Pekanbaru juga belum dipungut biaya, terutama bagi masyarakat ber-KTP Kota Pekanbaru.
“Untuk saat ini gratis bagi yang ada KTP Pekanbaru, sementara yang disekitarnya seperti jarak 1 kilometer juga kita gratiskan karena kan posisi kita (RSD Madani, red) diapit,” ujar Firdaus.
Di samping itu, Firdaus menyatakan bahwa Pemko Pekanbaru akan menjadikan RSD Madani sebagai Rumah Sakit yang Ramah atau lebih dikenal dengan istilah green hospital. Ramah secara lingkungan dan ramah secara pelayanan dan fasilitas.Â
Konsep Green Hospital ini pernah ia laporkan kepada Menteri Kesehatan RI pada tahun 2013. Menteri Kesehatan RI saat itu sangat mengapresiasi langkah beliau dalam mengembangkan konsep Green Hospital. Firdaus bahkan mengatakan bahwa Menteri kesehatan meminta dibuatkan prototype dan dijadikan model ke daerah lainnya.Â
“Kata Ibu Menkes, konsep green hospital bukan saja bangunannya, tapi juga manajemen dan pelayanan. Dan apa yang ibu Menkes sarankan, kita realisasikan sekarang ini,” kata Firdaus.Â
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSD Madani Kota Pekanbaru, dr Dian Astuti menerangkan ssaat ini RSD Madani Kota Pekanbaru memiliki 91 tenaga medis. Sebanyak 91 tenaga medis tersebut terdiri atas beberapa tenaga medis. Seperti 21 orang dokter spesialis, 9 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 27 orang perawat, 3 orang asisten dokter gigi, 11 orang bidan, 3 orang ahli gizi, 2 orang analis, 1 orang apoteker, 1 orang asisten apoteker, 1 orang fisioterapis, 1 orang rekam medic, serta 8 orang manajeman.
Kepada bertuahpos.com, Dian Astuti yang juga menjabat sebagai Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tersebut menjelaskan saat ini RSD Madani Kota Pekanbaru tergolong ke dalam rumah sakit tipe C.
“Sesuai dengan standar tipe C, jumlah tempat tidur pasien sementara ada 104 tempat tidur. Sementara kita masih mengoperasionalkan gedung A yang terdiri dari UGD dan poli spesialis,” ujar Dian.
Sementara menurut Bustami, Ketua RT di Perumahan Gading Panam. Menurutnya, rumah sakit ini sangat membantu warganya dalam mendapatkan fasilitas kesehatan.
”Kalau rumah sakit swasta mahal. Kalau dibawa ke RSUD Arifin Achmad terlalu jauh dan terkadang harus menunggu. Pokoknya susahlah. Makanya dengan adanya RSD Madani ini kami sangat terbantu,” kata Bustami.
Untuk tahap awal ini pelayanan kesehatan di RSD Madani ini akan digratiskan. Selain menggratiskan pelayanan kesehatan pada tahap awal ini, Firdaus juga menyatakan bahwa ke depannya RSD Madani dapat menerima rujukan pasien dari kabupaten/kota lainnya. Dengan pertimbangan RS pemerintah lainnya tidak mampu mengcover pasien.Â
Seperti yang diketahui, Rumah Sakit Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru telah menelan biaya pembangunan hingga Rp72 miliar.
Seperti yang diterangkan oleh Azwan selaku Ketua Tim Percepatan Operasional RSD Madani Kota Pekanbaru, biaya Rp72 miliar tersebut terdiri atas dua kali tahap pembangunan.
Pada tahap pertama dengan kontrak multiyears, biaya yang dihabiskan untuk membangun ada sebesar Rp66 miliar lebih.
“Pembangunan tahap pertama itu kontrak multiyears, dari tahun 2014 hingga tahun 2016. Total biayanya lebih dari Rp66 miliar. Terdiri dari pembangunan 6 gedung dari 10 yang direncanakan,” ujar Azwan.
Sementara untuk pembangungan tahap kedua, Azwan menjelaskan total biaya yang dihabiskan ialah lebih kurang sebesar Rp6 miliar.
“Tahap kedua kontraknya tahun tunggal di tahun 2016. Total biaya lebih kuranh Rp6 miliar. Menghasilkan dua gedung,” tuturnya.
Azwan menambahkan, untuk melengkapi agar pembangunan RSD Madani Kota Pekanbaru mencapai 100 persen, timnya telah memasukkan nilai anggaran untuk pembangunan tahap ketiga.
“Sudah dianggarkan Rp16 miliar tahun ini, akhir tahun ini seluruh RSD Madani Kota Pekanbaru sudah beroperasi,” tegas Azwan. (bpc9/adv)