BERTUAHPOS.COM (BPC), DURI- Menjadi seorang pucuk pemimpin di suatu daerah pastinya memiliki kesibukan yang luar biasa, khususnya dalam hal mengurusi kepemerintahan dan mengayomi rakyatnya. Begitu juga dengan Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman yang harus membagi waktunya untuk menyelesaikan sejumlah agenda dinas. Salah satunya menemui puluhan guru SMA/SMK se-Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau di SMAN 3 Mandau, Duri, Sabtu (9/12/2017) malam.
Usai menghadiri Equator Festival Budaya Rantau Kampar Kiri di Pelataran Tugu Khatulistiwa Lipatkain Selatan, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar, Riau pada Sabtu siang, Gubri memang lantas bertolak ke Mandau.
Meski ia tahu jarak tempuh dari Kampar ke Mandau lumayan jauh, ditambah lagi ditengah jalan rombongan Gubri sempat terhambat kemacetan karena ada kecelakaan lalu lintas. Orang nomor satu di Riau itu tetap bersemangat untuk hadir menemui puluhan guru yang sudah menantinya sejak Sabtu siang itu. Setidaknya, itu ia lakukan untuk memenuhi janjinya dan menunjukan kepeduliannya terhadap tenaga pendidik.
Gubri mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berkomitmen untuk memberikan perhatian serius terhadap dunia pendidikan, baik menyangkut kualitas pendidikan maupun menyoal kesejahteraan gurunya. Menurutnya, dua elemen tersebut tak dapat dipisahkan dan harus terpenuhi dengan seimbang.
“Target pelimpahan kewenangan SMA dan SMK ke provinsi itu tujuannya agar kesejahteraan guru membaik, karena ini hal penting biar mereka bisa berkonsentrasi belajar-mengajarnya. Tentu yang kita harapkan itu mengejar kualitas pendidikan, Karena bagaimana pun SMA dan SMK adalah penentu masa depan anak bangsa. Ini awal masa depan mereka,” urai pria yang akrab disapa Andi Rachman tersebut di  Diri, Sabtu malam.
Agar kualitas pendidikan terjamin diimbangi dengan proses belajar dan mengajar yang profesional, Gubri pun berjanji akan memenuhi hak guru sebagaimana mestinya. Bahkan, dalam APBD 2018 pun diperkirakan akan dialokasikan anggaran sekitar 30 persen untuk dunia pendidikan, baik itu berupa bantuan keuangan (Bankeu) maupun bantuan operasional sekolah daerah (Bosda).
“Sekarang gaji guru juga mulai lancar, tidak ada yang terlambat terlalu lama. Dunia pendidikan memang harus diutamakan karena di sini lah penentu bagaimana sumber daya manusia (Sdm) Riau di masa depan,” tuturnya. (adv)