BERTUAHPOS.COM (BPC), PELALAWAN – Bupati Pelalawan HM Harris terus mensosialisasikan dan menggesa program-program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan. Berbagai program tersebut bermuara pada pembangunan di daerah ini, dimana tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pelalawan.
Sampai saat ini, berbagai program pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan di bawah kepemimpinan HM Harris-Drs H Marwan Ibrahim telah memberikan bukti nyata bagaimana tekad Pemda Pelalawan untuk mewujudkan kemandirian pemerintah dan masyarakat.
Karena itu, Pemkab Pelalawan menitikberatkan realisasi tujuh program unggulan yang tengah di gesa. Di antaranya Pelalawan Terang, Pelalawan Cerdas, Pelalawan Sehat, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan, Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Wisata Bono. Dan yang terakhir adalah Pembangunan Kawasan Teknopolitan.
Harris mengatakan, saat ini tantangan membangun Kabupaten Pelalawan menjadi yang terbaik adalah harapan serta targetnya yang ingin diwujudkan di dalam masa kepemimpinannya. Meski saat ini segala potensi, peluang dan kendala serta permasalahan yang dihadapi terus menggeliat namun itu bentuk tantangan bagi dirinya dalam membawa Kabupaten Pelalawan ini agar dapat memposisikan diri sejajar, bahkan terdepan di antara daerah otonom lainnya di negeri ini.Â
Berpijak pada visi yang digariskan para inisiator dan pendiri Kabupaten Pelalawan yaitu “Terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang Maju dan Sejahtera, melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang didukung oleh Pertanian yang Unggul dan Industri yang Tangguh dalam Masyarakat yang Beradat, Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya Melayu Tahun 2030”, Pemkab Pelalawan terus memperkuat upaya-upaya pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi yang sudah berada di depan mata.
“Saat ini, yang harus diingat bahwa tantangan yang dihadapi tidak dapat lagi dikelola dengan cara-cara seperti dulu. Soalnya, tantangan saat ini mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir, pola bertindak, pendekatan kebijakan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Artinya, pengelolaan ekonomi yang hanya mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam saja tidak akan menguntungkan bagi masa depan daerah ini. Intinya, kita harus kreatif dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru,” ujarnya.
Untuk itu, pengelolaan pembangunan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengedepankan penguatan sistem inovasi. Dengan begitu, daya saing daerah dapat terwujud sebagai langkah awal bagi mensejahterakan masyarakat dan memacu kemajuan daerah. Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, ditambah dengan kondisi serta tantangan yang ada saat ini, maka Pemkab Pelalawan telah merumuskan visi pembangunan yakni “Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan”.
“Dengan target-target yang telah dicapai saat ini, memang kondisi Kabupaten Pelalawan sekarang sudah berbeda jauh dari kondisi pada saat lahir. Saat ini, pelayanan umum kepada masyarakat sudah semakin membaik, indikator-indikator keberhasilan pembangunan ekonomi semakin meningkat, jumlah unit infrastruktur yang dibangun semakin banyak. Hal ini sebagai konsekwensi dari program pembangunan yang dilakukan pemerintahan daerah pada dua periode sebelumnya dan begitu juga dampak dari pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasi oleh pemerintahan daerah saat ini, termasuk peran swasta dan dunia usaha yang terus meningkat sebagai akibat membaiknya daya saing Kabupaten Pelalawan dan terjaganya suasana kondusif daerah,” ungkapnya.
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Ekonomi, serta Meningkatkan Daya Saing Daerah menuju Peningkatan Daya Saing Nasional, ditetapkan 7 Prioritas Pembangunan Daerah, diantaranya yakni :
Bupati Pelalawan HM Harris meninjau proyek pembangunan jalan
Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan
Program Pelalawan Lancar sendiri merupakan salah satu upaya perkuatan dan perluasan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan yang selama ini telah secara rutin dilaksanakan. Perkuatan dan perluasan tersebut menyangkut pembangunan dan peningkatan jalan guna memperlancar arus orang dan arus barang di Kabupaten Pelalawan.Â
Kemudian, perkuatan dan perluasan pembangunan jaringan jalan ini akan diprogramkan dalam paket pembangunan tahun jamak (multi years) mulai Tahun 2014 yang akan datang. Ruas jalan yang akan dibangun atau ditingkatkan adalah jalan yang menghubungkan antar kecamatan, dan inisiatif awal pembangunan jalan alternatif lintas timur. Pembangunan jalan dalam paket multi years ini juga dimaksudkan sebagai peningkatan konektivitas Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Pelalawan ke KPI-KPI lainnya di Koridor Ekonomi Sumatera.
Â
Sejalan dengan Program Pelalawan Lancar ini, Pemerintah Daerah juga melaksanakan Program Percepatan Pembangunan InfrastrukturÂ
Desa/Kelurahan atau PPIDK. Selain dimaksudkan untuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur dasar di pedesaan, pola yang dilaksanakan juga ditujukan untuk mendorong penguatan otonomi desa, memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan, dan memobilisasi swadaya dan prakarsa masyarakat di pedesaan.Â
PPIDK sendiri dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana stimulus dengan kisaran Rp. 400 – 500 ribu per desa/kelurahan. Penggunaan dana tersebut dimusyawarahkan masyarakat untuk membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan di desa, kemudian dilaksanakan dan diawasi oleh masyarakat desa itu sendiri. Hasil pantauan sementara saat ini, pelaksanaan program PPIDK benar-benar telah membangkitkan semangat dan membangkitkan swadaya masyarakat dalam membangun desa dengan kualitas dan kuantitas hasil yang cukup menggembirakan. Percepatan pembangunan listrik pedesaan juga didorong dari program PPIDK ini.
Bupati Kabupaten Pelalawan HM Harris bersama jajaran meletakkan batu pertama pembangunan gedung
Pelalawan Terang
Program Pelalawan Terang sendiri merupakan upaya Pemerintah Daerah yang memfokuskan peningkatan elektrifikasi rumah tangga. Yang kemudian pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat. Apalagi selama ini jumlah rumah tangga di Kabupaten Pelalawan yang teraliri listik 24 jam baru mencapai 21,17 persen. Untuk itu, Pemerintah Daerah menargetkan bahwa sampai dengan Tahun 2016 setidaknya 50 persen rumah tangga di Kabupaten Pelalawan telah menikmati listrik 24 jam. Oleh sebab itu, sejalan dengan program pengembangan listrik oleh PT. PLN, Pemerintah Kabupaten Pelalawan memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik.Â
Misi Pemerintah Daerah ini kini telah dijalankan dengan baik oleh PT. Langgam Power yang merupakan konsorsium antara BUMD Tuah Sekata dengan PT. Navigate Energy Jakarta. PT. Langgam Power sekarang telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), dengan gas yang dipasok oleh PT. Energi Mega Persada (Kalila). Pada tahap awal PLTMG tersebut dibangun dengan kapasitas 15 MW yang telah dioperasionalkan sejak Bulan Agustus 2013 yang lalu.Â
Dengan beroperasinya PLTG PT. Langgam Power ini, maka kekurangan daya listrik di Kabupaten Pelalawan umumnya dan Pangkalan Kerinci khususnya telah teratasi. Jika terjadi listrik padam, hal tersebut lebih disebabkan gangguan jaringan. Dan sampai saat ini tingkat elektrifikasi Kabupaten Pelalawan telah mencapai 34,41 persen. Kemudian berdasarkan permintaan PT. PLN, PT. Langgam Power pada akhir tahun ini akan membangun mesin baru berkapasitas 15 MW lagi sebagai tambahan.Â
Dan ini akan terus ditambah sesuai permintaan termasuk diproyeksikan untuk penyediaan listrik yang dibutuhkan Kawasan Teknopolitan Pelalawan nantinya. Selain memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik, pemerintah daerah juga membantu PT. PLN membangun jaringan listrik di desa-desa melalui berbagai program. Dengan demikian percepatan peningkatan elektrifikasi akan terwujud. Tambahan pembangkit listrik dan dukungan pembangunan jaringan listrik pada akhir Tahun 2013 ini akan dapat mendorong tingkat elektrifikasi mencapai 54,41 persen.Â
Â
Â
Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan
Program intensifikasi padi di Kuala Kampar merupakan wujud dari kepedulian Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam menciptakan Ketahanan Pangan secara nasional. Kuala Kampar sebagai lumbung pangan di daerah ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan dengan pola tanam dua kali setahun.
Saat ini produksi beras sudah mencapai 42Â ribu ton, dan ditargetkan pada tahun 2016 nanti menjadi 61 ribu ton. Pada tahun 2011 lalu, Pemkab Pelalawan telah berhasil memurnikan varietas padi unggul. Dan ini merupakan langkah awal menciptakan produktivitas tinggi. Dengan langkah-langkah yang diambil saat ini, Pemkab Pelalawan berkeyakinan bahwa target produksi tersebut dapat tercapai, asal para petani ikut mendukung program yang dilaksanakan pemerintah.
Selain komoditas padi, dalam rangka menciptakan ketahanan pangan ini Pemkab Pelalawan juga mendorong produksi ternak dan perikanan. Bantuan peternakan dan perikanan juga cukup besar diberikan ke masyarakat. Demikian juga di sektor perkebunan, Pemkab Pelalawan terus memberikan dukungan sarana produksi berupa bibit dan pupuk terutama komoditas sawit dan karet. Bantuan-bantuan tersebut berdampak pada peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan petani, peternak dan pembudidaya ikan, dan pekebun
Pelalawan Sehat
Program Pelalawan Sehat ini mulai dicanangkan sejak tahun 2010. Tujuannya yakni sebagai upaya menciptakan kondisi sehat di daerah ini yang dimulai dari sehat lingkungan dan kemudian mewujudkan sehat individual penduduk. Gerakan Pelalawan Sehat ini diselenggarakan dengan memperkuat prakarsa masyarakat dan menghidupkan kembali budaya gotong royong dalam membersihkan lingkungan pemukiman.Â
Meskipun belum berhasil sepenuhnya membangkitkan inisiatif masyarakat secara menyeluruh, tetapi program gotong royong di setiap Kecamatan yang diprakarsai Pemerintah Daerah ini telah memberikan dampak positif bagi penyadaran pentingnya menjaga lingkungan sehat dan menciptakan pola hidup sehat. Pada sisi kesehatan individual, Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan serta memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang memperkuat program kesehatan nasional.
Program Pelalawan Sehat ini berdampak pada berkurangnya angka kesakitan, berkurangnya endemi penyakit menular, dan meningkatnya umur harapan hidup masyarakat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan terhadap musibah kabut asap yang terjadi setiap tahun, Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan. Pemerintah Daerah mendorong Pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas para pelanggar yang memicu kebakaran hutan dan lahan, sehingga dengan demikian kejadian yang merusak citra negara ini dapat ditekan semaksimal mungkin.Â
Pelalawan Cerdas
Program Pelalawan Cerdas yang saat ini tengah digalakkan oleh Pemkab Pelalawan adalah merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam memperkuat penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang selama ini dilaksanakan. Program pendidikan ini dilaksanakan secara lebih fokus dan terarah guna menekan angka putus sekolah serta meningkatkan Angka Partisipasi Murni semua jenjang pendidikan. Sehingga dengan begitu, rata-rata Lama Sekolah Penduduk di Kabupaten Pelalawan akan meningkat.
Untuk mengaplikasikan hal ini, maka mulai Tahun Ajaran 2013/2014 lalu Pemerintah Kabupaten Pelalawan menjalankan Program Pendidikan Gratis 12 Tahun atau sampai jenjang SLTA. Dengan pengertian tidak ada lagi pungutan-pungutan di sekolah menyangkut operasional sekolah, penyediaan buku pokok dan LKS, pungutan biaya penerimaan siswa baru, biaya belajar mengajar, biaya ujian, apalagi biaya pembangunan sarana dan prasana sekolah. Bagi siswa miskin bahkan disediakan pakaian dan kelengkapan sekolah lainnya.Â
Sehingga dengan begitu, tidak ada alasan lagi bagi penduduk usia sekolah 7- 18 tahun yang tidak bersekolah di daerah ini. Program pendidikan gratis ini diberlakukan terutama di sekolah negeri. Namun demikian sekolah swasta tetap diberikan subsidi, sesuai kebutuhan dan kecukupan anggaran Pemerintah Daerah. Pelaksanaan pendidikan gratis tentu saja dijalankan dengan tetap mengutamakan mutu pendidikan itu sendiri.
Diakuinya bahwa pada masa transisi, saat awal pemberlakuan program pendidikan gratis ini, masih banyak menimbulkan pro dan kontra dan ketidaksamaan persepsi baik di masyarakat dan juga pada para pelaku pendidikan. Kita juga menyadari bahwa alokasi anggaran masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Ditambah lagi pemberlakukan kurikulum baru yang mengharuskan dilakukan penyesuaian-penyesuaian, hingga terjadi keterlambatan khususnya dalam pengadaan buku pokok di sekolah. Tindakan antisipasi yang kurang tepat menyebabkan masyarakat mempertanyakan program pendidikan gratis tersebut.Â
Pengembangan Objek Wisata Bono.
Pengembangan objek wisata di Pelalawan dengan menjadikan bono sebagai ikon utama, di samping objek-objek pendukung lainnya seperti Istana Sayap di Pelalawan, Tugu Equator di Pangkalan Lesung, Pusat Budaya Petalangan di Betung, Taman Nasional Tesso Nilo di Ukui dan lain-lain serta kekayaan budaya dan daya tarik alam, terus dikelola guna memenuhi target menjadi 20 besar objek wisata nasional dan 200 besar dunia.Â
Saat ini, beberapa dokumen perencanaan telah disiapkan dan aktivitas promosi terus dilancarkan. Soalnya, promosi merupakan upaya utama yang dilakukan saat ini agar bono dikenal lebih luas. Dengan demikian investor dapat melirik kelebihannya dan tertarik untuk berinvestasi. Di samping itu, berdasarkan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah, Pemkab Pelalawan juga secara bertahap melakukan penanganan infrastruktur, menggelar even seni dan budaya guna menambah daya tarik pengunjung, dan tentu saja menciptakan lingkungan yang nyaman dan asri, sehingga daerah ini memang layak menjadi tujuan kunjungan wisatawan. Â
Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan PelalawanÂ
Untuk Pembangunan Kawasan Teknopolitan sampai saat ini sudah pada tahap melengkapi dokumen-dokumen pendukung guna memenuhi persyaratan perizinan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Di sisi lain, Kabupaten Pelalawan kini telah ditetapkan dan telah divalidasi menjadi Kawasan Perhatian Investasi ke-24 di Koridor Ekonomi Sumatera dengan proyek utamanya Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan tersebut.Â
Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan suatu kawasan industri yang terpadu dengan perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga kerja terampil dan pusat riset sebagai pendorong inovasi. Ini dibangun atas dukungan investasi swasta dan Pemerintah. Pembangunan Kawasan Teknpolitan Pelalawan merupakan inisiatif Pemkab Pelalawan mewadahi pencapaian visi MP3EI 2011-2025 sekaligus merealisasikan pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pelalawan 2011-2016.Â
Konsep Kawasan Teknopolitan Pelalawan itu sendiri adalah menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor, terutama untuk industri yang akan memberikan nilai tambah produk unggulan daerah yakni industri hilir kelapa sawit yang didukung penguatan inovasi dari aktivitas Perguruan Tinggi dan Pusat Riset. Apalagi Kabupaten Pelalawan yang berada pada Koridor Ekonomi Sumatera berperan strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Soalnya, di samping berada pada posisi konektivitas yang istimewa juga karena Kabupaten Pelalawan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial dengan komoditi kelapa sawit, perkayuan, gas, minyak bumi dan batubara yang juga menjadi komoditi andalan Koridor Ekonomi Sumatera.
Namun kendala mendasar saat ini adalah belum keluarnya surat pelepasan lahan Kawasan Teknopolitan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) dari Menteri Kehutanan. Dengan kondisi tersebut, Pemkab Pelalawan masih terhambat untuk melaksanakan beberapa kegiatan di lapangan, sehingga kemajuan pelaksanaan pengembangan Kawasan Teknopolitan Pelalawan masih terasa lambat. Namun meski begitu, sambil menunggu pelepasan lahan dari Kementerian Kehutanan Pemkab Pelalawan terus melakukan persiapan-persiapan administrasi, pengembangan jaringan, penyusunan kebijakan, penyiapan Badan Pengelola dan promosi. Dan tahun 2014 nanti, Pemkab Pelalawan juga akan membangun infrastruktur jalan menuju kawasan serta membangun kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) sebagai salah satu pilar keberadaan kawasan Teknopolitan ini. (Advetorial)