BERTUAHPOS.COM – “Mulutmu adalah harimaumu.” Kalimat ini tentunya sudah sangat familiar di telinga kita. Itu bukan sembarang pepatah, atau hanya ungkapan kata mutiara semata.
Ada banyak orang yang terjerus ke lembah hitam karena ucapannya. Ada mayat bergelimpangan akibat hasutan, ada banyak orang yang menderita akibat fitnah dari mulutnya.
Allah SWT dalam Quran Surat Al-Hujarat ayat 12 mengatakan, orang yang memburukkan, menggunjing satu sama lainnya (ghibah) diumpamakan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
“Janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.”
Dewan Pembina Konsultasisyariah.com, Ustadz Ammi Nur Baits menjekaskan sekecil apapun perbuatan kezaliman tak akan pernah dilupakan Allah meskipun manusia sudah melupakannya.
Ketika di hari kiamat, akan dilakukan hisab, dimana pahala orang yang mendzalimi akan diserahkan kepada orang yang didzalimi, hingga kedzaliman itu habis.
Hadis Nabi Muhammad SAW: “Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka†(HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).
“Ghibah termasuk kezaliman,” ujar Ustaz Ammi Nur Baits.
Karena itu, para ulama memahami, kedzaliman ghibah akan berlanjut di akhirat. Dimana orang yang dighibah akan diberi pahala dari orang yang meng-ghibahnya. Sehingga ghibah mengurangi pahala seseorang. Sebaliknya, orang yang dighibah akan semakin bertambah pahalanya. (bpc3)