BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ratusan masyarakat Koto Aman, Tapung Hilir, Kampar, masih bertahan melakukan aksinya di Pekanbaru.
Masyarakat Koto Aman memilih berlindung di bawah jalan layang (Fly Over) Jalan Sudirman-Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Mereka menolak pulang sampai tuntutannya terpenuhi.
Masyarakat Koto Aman mulai melakukan aksinya sejak Selasa, 5 Maret 2019 yang lalu. Ini artinya mereka sudah bertahan lima hari di Pekanbaru.
“Sejak hari Selasa bang, kami disini,” ujar salah satu warga yang ditemui bertuahpos.com, Sabtu 9 Maret 2019.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Dapson yang diwawancarai bertuahpos.com menyebutkan mereka akan tetap bertahan di Pekanbaru sampai tanah mereka yang diserobot PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL) dikembalikan ke masyarakat.
Dapson mengatakan lahan desa mereka diserobot mulai tahun 1991 oleh PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL). Total lahan masyarakat yang diserobot PT SBAL, lanjut Dapson, adalah 1.500 hektare.
“Maka, kami tak akan mundur, sebelum tuntutan kami dipenuhi, yaitu kembalikan lahan masyarakat yang diserobot PT SBAL,” pungkas Dapson. (bpc2)