BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kopi jenis liberika di Kabupaten Kepulauan Meranti Riau ternyata juga banyak diminati negara tetangga, terutama Malaysia. Aktivitas ekspor kopi tersebut juga sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Namun sayangnya Dinas Perindustrian Provinsi Riau belum memiliki data jumlah ekspor kopi tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal mengakui kalau hingga saat ini pihaknya tidak mengantongi data berapa besaran kopi tersebut dibawa keluar negeri. “Kalau datanya saya enggak dapat sampai sekarang,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa, tanggal 22 Mei 2018 di Pekanbaru.
Kopi jenis liberika hasil produksi perkebunan kopi di Kabupaten Kepulauan Meranti ini diakui punya rasa khas sehingga banyak diminati masyarakat lokal maupun mancanegara. Kopi liberika ini menjadi komoditas nilai tambah tersendiri bagi masyarakat setempat yang selama ini di Kabupen Kepulauan Meranti sudah terkenal dengan produksi sagunya.
Asrizal menambahkan, saat ini di sekitar Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti ada sekitar 1.000 hektare kebun kopi jenis liberika itu. Produksi kopi itu dikelola sebanyak 14 industri kecil menengah.
Dari jumlah tersebut baru 1 IKM yang sudah memproduksi olahan kopi. Selebihnya masih sebatas mengolah buah kopi menjadi biji kopi. “Jadi yang diekspor ke Malaysia itu hanya biji kopinya saja. Belum lagi kopi dengan olahan jadi,” ujarnya.
Soal peminat Malaysia terhadap kopi liberika di Kabupaten Kepulauan Meranti, memang sudah berlangsung beberapa tahun silam. Bahkan peminat orang-orang Malaysia terhadap kopi liberika ini jauh lebih tinggi dibandingkan peminat lokal.
“Negeri jiran Malaysia, lebih suka kopi Meranti kita pasarkan. Jika perbandingan penikmat kopi di dalam negeri,” kata penampung kopi liberika, Romadani di Selatpanjang, Meranti, seperti dilansir dari antarariau.com.
1 desa di Pulau Rangsang Barat, dia bisa mengumpulkan sekitar 10 ton kopi per bulan. Rata-ratanya berkisar 7 ton. Liberika Meranti untuk saat ini baru menyetuh pasar Sumatera dan Jawa untuk pasar domestik (dalam negeri).
Mayoritas kopi Meranti yang dikumpul, harus dilempar ke Malaysia melalui pedagang lain atau rantai eksportir di Provinsi Riau. Akibatnya keuntungan yang didapat masih terlalu kecil. (bpc3)