BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson menyatakan mutu pendidikan di Riau saat ini tidak seimbang antara di kota dan daerah terpencil.
Aherson mencontohkan bahwa di daerah terpencil, dengan nilai 70 sudah bisa menjadi juara 1. Namun, jika dibawa ke kota, bisa saja tidak mendapatkan juara bahkan tidak mendapatkan rangking.
“Ya, kita akui itu, bahwa mutu pendidikan di Riau tidak seimbang. Di daerah, nilai 70 sudah juara 1, tapi kalau dikota, tidak akan juara, dan bahkan tidak mendapatkan rangking,” kata Aherson kepada bertuahpos.com, Jumat 3 Mei 2018.Â
Aherson menyalahkan jauhnya jarak antara daerah perkotaan dan daerah terpencil di Riau yang membuat pendidikan tidak berkembang.
“Kalau daerah lain, jarak perkotaan dan daerah mereka dekat. Kalau kita disini, jauh. Lihat Indragiri Hilir dan daerah lain. Ada Pulau Jemur, Panipahan dan banyak lagi. Semuanya terisolir, baik pembangunan dan pendidikan. Fasilitas sarana dan prasarana mereka masih banyak yang tidak terpenuhi,” kata dia.
“Gurunya juga. Umumnya tidak ada yang mau ditempatkan di daerah terpencil itu. Jadi, sekarang gurunya orang situ, kepala sekolahnya orang situ, sehingga tidak berkembang. Sehingga mutunya juga disitu. Itulah yang membuat pendidikan di Riau ini tidak berkembang,” tutupnya. (bpc2)