BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Harga beras di Riau perlu mendapatkan perlakuan khusus dan harus selalu dikendalikan.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Riau, Asril Encik mengatakan, upaya pengendalian harga dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak terkait.
“Mekanismenya, dilakukan pantauan harga perhatian melalui survei pasar. Maka dari situ baru diketahui apakah harga beras di Riau naik atau turun,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa 20 Maret 2018 di Pekanbaru.
Dia menambahkan, soal harga beras di Riau dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, tidak dalam musim panen oleh sawah lokal atau daerah-daerah penyuplai beras ke Riau.
Kedua, kata Encik, faktor penyebab naiknya harga beras dikarenakan karena gagal panen. Masalah ini biasanya lebih kepada kondisi alam yang tidak mendukung.
“Ketiga, karena masalah alam ini tadi juga akan menghambat jalur distribusi ke Riau dari daerah-daerah penyuplai. Sebab selain daerah di Pulau Sumatera, beras untuk Riau biasanya juga dipasok dari luar Jawa,” sambungnya.
Terhadap masalah-masalah tersebut maka akan sangat berpengaruh terhadap harga beras di Riau. Diantara langkah yang dilakukan, misalnya melakukan intervensi pasar, menjalin kerjasama dengan Bulog Drive Riau-Kepri.
Baca:Â Hanya 30 Persen Beras Lokal Terserap Bulog Drive Riau-Kepri
Sementara itu Humas Bulog Drive Riau-Kepri, Fadli, mengatakan langkah untuk menekan harga beras pihaknya memang melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Provinsi Riau.
“Misalnya ada lonjakan harga, maka kami akan berkoordinasi dengan Disperindag Riau. Langkah yang diambil biasanya operasi pasar. Bahkan sekarang ini operasi pasar juga terus jalan. Selain itu melakukan koordinasi dengan beberapa rekanan mitra kita. Termasuk untuk penjualan beras di pasar,” tambahnya. (bpc3)