BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota DPRD Riau, Ade Hartati meminta Dinas Kesehatan segera menangani kasus Flu Singapura dengah hati-hati.
Dikatakan Ade Hartati, jangan sampai Flu Singapura ini menjadi Kasus Luar Biasa (KLB) seperti wabah campak dan busung lapar di Asmat beberapa waktu lalu.
“Ya, segera ditangani oleh Dinas Kesehatan, jangan sampai muncul KLB Flu Singapura di Riau,” kata Ade kepada bertuahpos.com, Sabtu 17 Maret 2018.
Warga di Pekanbaru mulai resah dengan wabah flu singapura. Penyakit ini menyerang anak usia 0 hingga 14 tahun. Dalam kondisi tertentu bahkan bisa menyerang orang dewasa.
Supriani, warga yang berdomisili di Jalan Srikandi, Pekanbaru misalnya. Dia begitu khawatir lantaran anaknya berusia 3 tahun didiagnosa oleh dokter mengidap penyakit flu singapura.
“Waktu saya bawa ke rumah sakit, ada sekitar 10 anak juga mendapat perawatan. Kata dokter anak-anak itu juga mengidap penyakit flu singapura,” katanya.
Pada umumnya, anak yang mengidap penyakit flu singapura diawali dengan demam tinggi, kemudian sariawan di sekitar mulut dan muncul bercak-bercak merah seperti cacar di tangannya.
Flu Singapura ialah infeksi menular disebabkan oleh virus. Penyakit ini memang menyerang anak-anak, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Baca:Â Ini Bukti Pemprov dan Pemko Salah Soal Flu Singapura di Riau
Penderita flu Singapura biasanya mengalami bintil-bintil berair dan sariawan di dalam mulut, tangan dan kaki. Terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku, bokong, lutut, dan lipatan paha.
Flu singapura dikenal juga sebagai Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (Hand-Foot-and-Mouth Disease). Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kelompok virus bernama enterovirus.
Umumnya, penyakit flu Singapura diawali dengan munculnya demam. Setelah itu, sekitar satu atau dua hari, akan muncul sariawan atau luka di sekitar gusi, lidah, dan pipi bagian dalam.
Kondisi inilah yang bisa membuat penderita flu Singapura kesakitan saat minum, makan, atau menelan. Satu sampai dua hari setelahnya, ruam muncul di telapak tangan dan kaki, serta terkadang pada bokong. (bpc2)Â