BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bapenda Riau diminta untuk membuat data perbandingan penggunaan BBM di Riau. Data ini nantinya akan digunakan sebagai data pembanding dengan data penggunaan BBM yang dikeluarkan oleh Pertamina.
Sebelumnya, Pertamina dituding tidak terbuka mengenai jumlah penggunaan BBM di Riau. Pertamina menuliskan bahwa pengunaan BBM di Riau menurun dari tahun 2016 ke 2017.
“Ini logikanya kan terbalik. Sepeda motor bertambah, mobil bertambah, macet dimana-mana, kok penggunaan minyak menurun?” tanya Hussaimi kepada bertuahpos.com, Kamis 15 Maret 2018.
Karena itu, Hussaimi kemudian meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau agar membuat data perbandingan penggunaan BBM di Riau.
“Saya meminta Bapenda itu bekerja untuk itu. Silahkan data ke semua SPBU di Riau, yang jumlahnya hanya 100-an itu, dan lihat, berapa penggunaan BBM kita di Riau,” ujar Hussaimi.
“Jangan hanya tergantung data Pertamina. Selama ini kan kita hanya tergantung kata Pertamina. 10 kata Pertamina, 10 pula kata kita. Kenapa? Karena kita tidak punya data pembandingnya,” lanjut Hussaimi.
Baca:Â DPRD Tuding Pertamina Tidak Terbuka Soal Jumlah Penggunaan BBM di Riau
Kondisi ini, lanjut Hussaimi akan berdampak kepada PAD yang diterima Riau. Ketika Pertamina mengatakan pertalite hanya 60 persen di lapangan, maka pemerintah tidak punya pilihan selain ikut mengiyakannya.
“Lalu, ketika pajak pertalite diturunkan misalnya 5 persen, mereka menganggap daerah akan kehilangan PAD Rp254 miliar. Dengan asumsi penggunaan pertalite 60 persen, premium 40 persen. Sementara, premium tidak ada lagi, sudah dibatasi. Inikan, ironis,” pungkasnya. (bpc2)