BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Riau belum sepenuhnya tepat sasaran. Di Kota Pekanbaru sendiri masih banyak terdeteksi masyarakat dengan kemampuan finansial mumpuni menerima KIS, sedangkan mereka dengan kategori miskin masalah tidak mendapatkan bantuan kesehatan program Jokowi ini.
Masalah ini kemudian muncul menjadi catatan KPK, dimana dari hasil temuan lembaga anti rasuah itu ada ketidaksingkronan antara jumlah penerima dengan data base yang tersendia. KPK meminta pemerintah setempat memperbaiki ini.
Jika di Riau ada sekitar 1 juta lebih penerima KIS, di Kota Pekanbaru, hampir 200 ribu warga Pekanbaru terima KIS dan mendapatkan fasilitas kesehatan itu.
“Angkanya sekitar  191.002 jiwa masyarakat kurang mampu dan menengah ke bawah,†kata Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, kepada bertuahpos.com, Rabu 14 Maret 2018.
 Zaini menerangkan, 191.002 jiwa tersebut termasuk ke dalam jenis penerima bantuan iuran (PBI) atau yang jaminannya dibayarkan. “190.002 jiwa ini ialah penerima JKN kategori PBI, tidak termasuk yang non PBI. Jadi yang PBI ini mereka dibayarkan jaminannya,” terang Zaini.
Dalam penjelasannya, 191.002 jiwa masyarakat kurang mampu di Pekanbaru yang menerima kartu JKN terdiri atas dua kategori, yakni yang berasal dari APBN dan APBD. “Ada yang dibayarkan pusat, atau dari APBN. Ada pula yang dibayarkan oleh daerah, atau dari APBD,” jelasnya.
Zaini menambahkan, 191.002 jiwa ini hanyalah data penerima JKN kategori PBI yang terdaftar di seluruh pusat kesehatan masyarakat atau biasa disebut puskesmas. “191.002 jiwa belumlah seluruhnya, ini hanya rekapan dari puskesmas saja, karena naungan kami Puskesmas. Ini belum termasuk yang rumah sakit dan klinik,” pungkas Zaini. Apakah jumlah masyarakat ini layak menerima KIS?. (bpc9)