BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wanita Indonesia, termasuk di Pekanbaru, saat ini sedang ‘tergila-gila’ dengan operasi tanam benang (threadlift) di wajah, untuk tampil kembali muda dan menghilangkan keriput-keriput yang terjadi karena usia.
Salah seorang perempuan pengusaha di Pekanbaru yang juga melakukan operasi tanam benang di wajahnya mengatakan, dia hanya mengeluarkan dana Rp2.500.000,- untuk 10 benang yang ditanam di wajahnya dan hasilnya memang luar biasa, wajahnya kembali muda 20 tahun.
“Jangankan teman, suami dan anak-anak aja pangling lihat wajah saya,” katanya.
Tetapi enam bulan kemudian, kata ibu tiga anak yang tak mau namanya disebutkan, wajahnya malah jadi seperti semula, bahkan lebih mengkerut lagi. Tentu dia harus melakukan hal yang sama lagi dan keluar uang lagi, jika ingin terlihat awet muda lagi.
“Sekarang saya bingung aja, mau tak ditanam benang tentu orang heran pula, kok wajah saya cepat tua, mau dilakukan lagi kok rasanya mubazir ya,” ceritanya.
Tren memudakan kembali wajah ini banyak digandrungi wanita karena pengerjaannya tidak sulit dan harganya juga terbilang murah. Selain itu, tampilan beberapa artis yang jadi juri salah satu akademi musik di TV nasional, juga jadi magnet tersendiri.
Juri yang awal-awal tampil nampak wajahnya sesuai usia yang sudah lebih setengah abad, tiba-tiba beberapa bulan kemudian tampil 20 tahun lebih muda. Rahasianya, tanam benang.
Tetapi kemudian banyak pula timbul keluhan karena saat ini masih banyak ditemukan penggunaan filler dan benang yang tidak tepat. Alih-alih menjadi cantik, yang didapat justru dampak buruk.Â
Menurut Irena Sakura Rini, Dokter spesialis bedah plastik sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi), tanam benang sebetulnya terapi yang tidak berbahaya. Tetapi jika dilakukan di tempat yang salah dengan prosedur yang tidak tepat, tanam benang justru bisa menyebabkan kematian.Â
Misalnya tanam benang untuk hidung, harus hati-hati karena sepanjang garis senyum hingga pangkal hidung terdapat banyak pembuluh darah. Menurut Irena, jika pengerjaan tanam benang dilakukan oleh seseorang yang kurang memahami anatomidan, tentu bisa menimbulkan kesalahan fatal.Â
“Pembuluh darah di hidung yang seharusnya berfungsi menghidupi kulit kemudian menjadi tertutup dan kulit akan menjadi mati, karena ada tarik-menarik jaringan di hidung dan bisa saja membuat bentuk hidung menjadi aneh seperti bentuk hidung singa, karena lekuk tulang hidungnya hilang,” kata Irena.
Menurut Irena, ada pula kasus pasien yang pipinya berlubang karena prosedur penanaman benang yang salah. Kondisi semacam ini bisa disebabkan karena pengerjaan yang tidak steril.Â
Irena juga mengatakan, sebelum melakukan operasi tanam benang, sebaiknya peminat bertanya dulu pada para ahli dermatologis, ahli bedah plastik, sebelum melakukan operasi tersebut.
Penyanyi yang juga Dokter spesialis bedah plastik, Teuku Adifitrian atau Tompi juag menyatakan, masing-masing ahli bedah anggota Perapi dalam sebulan bisa menangani sekitar 15-20 pasien, yang mengalami masalah akibat praktik bedah estetika yang salah tersebut.***