BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – BBKSDA Riau hingga kini belum bisa memastikan harimau mana yang telah menyebabkan nyawa Yusri melayang, Sabtu 10 Maret 2018 malam lalu di Indragiri Hilir.
Seperti yang diterangkan oleh Humas Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Dian Indriati, hingga kini tim BBKSDA Riau yang berada di lapangan masih mencari lebih jauh kepastian harimau yang telah merenggut nyawa buruh bangunan tersebut.
“Tersangka (harimau, red) masih diteliti kembali melalui identitas lorengnya,” ujar Dian, Minggu 11 Maret 2018.
Baca:Â Lagi, Warga Jadi Korban Amukan Harimau di Inhil
Dian menerangkan, BBKSD Riau juga belum bisa memastikan apakah harimau sumatera yang menerkam Yusri sama dengan seeekor harimau yang selama ini dicari-cari (Bonita, red).
“Apakah Bonita atau harimau yang lain masih belum bisa juga dipastikan,” tuturnya.
Dian menambahkan, saat ini tim BBKSDA Riau bersama masyarakat setempat dan kepolisian masih menyisir lokasi yang telah menewaskan Yusri.
“Tim masih di TKP dan bekerjasama dengan masyarakat,” singkat Dian.
Seperti yang dikeathui, tewasnya Yusri menambah daftar masyarakat di Indragiri Hilir yang menjadi korban konflik dengan Harimau Sumatera. Sebelumnya, seorang warga bernama Jumiati juga menjadi korban amukan harimau di Indragiri Hilir beberapa waktu lalu.
Mirisnya, meskipun Tim KBKSDA Riau telah 2 bulan lebih di lokasi kejadian memasang perangkap, namun harimau tersebyt tak kunjung tertangkap.
Sementara Yusri sendiri tewas sesaat sedang menuju perjalanan pulang usai mengerjakan bangunan sarang burung walet, tepatnya di Sinar Danau Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran. (bpc9)