BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gaji guru honorer di Riau jauh dari kata layak. Fakta ini membuktikan bahwa 20% anggaran pemerintah dialokasikan untuk pendidikan belum tepat sasaran. Maka jangan heran jika gaji guru honorer di Riau bikin elus dada. Lalu pemerintah bisa berbuat apa?
Seperti diungkapkan oleh Mauli kepada bertuahpos.com, Rabu (17/1/2018) di Pekanbaru. Guru honorer di salah satu sekolah di Pekanbaru ini hanya di bayar Rp 300 ribu per bulannya. Uang itu bahkan tak cukup untuk transportasinya kesekolah dalam sebulan. “Cuma untuk beli bensin motor aja lah, bang,” katanya.
Belum lagi tak ada jaminan menjadi pegawai negeri bagi guru tenaga honorer. Kata Mauli itu memang tercantum dalam kontrak kerja, bahwa diantara poinnya, mereka pada honorer ini tidak dibenarkan untuk menuntut jadi PNS. “Kalau nasib baik, ikut tes lah kalau mau jadi PNS. Kalau hanya menunggu tak ada jaminan bisa diangkat jadi PNS,” sambungnya.
Soal gaji yang bikin geleng kepala ini, juga dikeluhkan oleh Fitri, seorang guru honorer di salah satu sekolah negeri di Pekanbaru. Gajinya memang lebih tinggi dari Mauli, tapi juga tak cukup untuk menutupi kebutuhanya dan keluarga. “Rp400 ribu sebulan,” katanya sambil tertawa, kepada bertuahpos.com Rabu (17/1/2018) di Pekanbaru.
“Miris sih, miris bang. UMK aja enggak sampai. Padahal ini sekolah nasional di bawah pemerintah. Tapi ya, seperti inilah kondisinya. Kadang sempat ingin berenti dan cari pekerjaan lain,” sambungnya.
60% BOSDa Dialihkan Untuk Gaji Guru Honorer
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Rudyanto mengatakan tahun ini 60% dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) akan dialihkan untuk membayar gaji guri honorer. Dia juga mengakui, saat ini ada banyak guru honorer yang digaji di bawah UMR
Saat ini, kata dia Pergubnya tengah digodok. Pergub inilah nantinya yang akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk menyalurkan 60% dana BOSDa itu untuk membayar gaji guru honorer. “Minimal gaji mereka mendekati UMR,” sambungnya. (bpc3)