BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil mencatat di daerah itu setidaknya ada 13 desa rawan Karhutla, namun selama ini tidak bisa terpantau oleh monitor petugas. Dari 13 desa tersebut, ada sekitar 191 hektar lahan yang rawan Karhutla.Â
Hal ini diakui oleh Kepala BPBD Inhil Gordon kepada bertuahpos.com saat di temui di kantornya, Jalan Swarna Bumi, Tembilahan, Inhil, Riau. Data yang diperoleh bertuahpos.com, 13 desa tersebut berada di 9 keluarahan.Â
Diantaranya, Kecamatan Batang Tuaka yang miliki tiga Desa, seperti Desa Sungai Junjungan seluas lebih kurang 5 hektar, Desa Kuala Sebatu 30 hektar, dan Desa Sungai Rawa 1 hektar.
Setelah itu di Kelurahan Pangkal Tujuh, Kecamatan Tempuling ada desa rawan Karhutla di dua desa, yakni Desa Teluk Kiambang dengan luasan lahan rawan Karhutla lebih kurang 5 hektar dan Desa Teluk Jira lebih kurang 30 hektar.Â
Kemudian Kecamatan Kritang juga miliki dua Desa, yakni Desa Kembang Mekar Sari dengan luas lebih kurang 4 hektar, dan Desa Kayu Raja dengan luasan 20 hektar.Â
Kecamatan Reteh, di Kelurahan Pulau Kijang dengan luas lebih kurang 3 hektar. Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) terdapat di Desa Idaman dengan luas lebih kurang 8 hektar.
Setelah itu, Kecamatan Pelangiran terdapat di Desa Bagan Jaya dengan sumbang seluas 55 hektar daerah rawan Karhutla. Kecamatan Mandah terdapat di Desa Belaras dengan luas lebih kurang 5 hektar.Â
Kecamatan Keteman di Kelurahan Tangga Raja 2 hektar. Kecamatan Pulau Burung terdapat di Desa Pulau Burung dengan luas lebih kurang 7 hektar. Kecamatan Teluk Belengkong di Desa Kelapa Putih Jaya dengan luas lebih kurang 40 hektar wilayah rawan karhutla.Â
“Jika di Bandingkan kan degan tahun lalu, rawan Kerhutla di Inhil meningkat yang mana di tahum lalu terdapat 12 Desa dengan luas lebih kurang sebanyak 80 hektar,” tuturnya. (bpc14)