BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Agus Sagala. Sering disapa Agus, seorang mahasiswa di UIN Suska Riau semester tujuh Jurusan Pertenakan. Agus merupakan mahasiswa berprestasi yang telah memenangkan berbagai perlombaan Karya Tulis Ilmiah baik tingkat kampus maupun nasional.
Agus pernah meraih harapan satu karya ilmiah tingkat nasional se Indonesia di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Tak hanya mendapatkan harapan satu di Malang, Agus juga pernah juara satu lomba karya tulis ilmiah tingkat kampus. Kemudian finalis debat ilmiah tingkat nasional.
Segala macam perlombaan itu didapat Agus dari media sosial (Instagram), seperti lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya .
“Awalnya saya dapat info dari media sosial (Instagram) karena saya emang suka menulis dan kemudian saya ikut even lomba menulis karena ada kesempatan. Sebelumnya saya beberapa kali mencoba ikut seleksi lomba karya tulis ilmiah nasional tapi belum berkesempatan untuk lulus ke final. Tapi saya tetap mencoba dan belajar dari kesalahan,” ungkapnya.
Seleksi perlombaannya ada dua tahap. Tahap pertama seleksi abstrak dan full paper. Pertama Agus lulus seleksi abstrak, dimana saat itu terdapat 55 tim dari berbagai universitas di Indonesia.
Karena lolos abstrak jadi Agus lanjut mengerjakan full paper kemudian Agus kirim lagi untuk diseleksi 15 tim yang terbaik. “Allhamdulillah saya berhasil membawa tim saya masuk ke 15 tim untuk final di Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,” ungkapnya.
Agus kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara anak bungsu dari delapan bersaudara ini dibesarkan oleh ibunya. Sedangkan ayahnya sudah meninggal sewaktu Agus masih kecil. Â
Ibu Agus adalah sosok ibu yang sangat tangguh. Ia mampu membiayai delapan anak-anaknya seorang diri tanpa sosok suami. “Saat ayah saya meninggal kakak pertama saya baru kelas tiga SMA, Ibu saya menghidupi kami sendiri dengan bertani,” kata Agus sambil meneteskan air mata.
“Sampai semua bisa mengenyam pendidikan. Jadi karena melihat semangat ibu yang begitu besar untuk menyekolahkan kami jadi saya akan belajar bersungguh-sungguh,” tegasnya.
Sejak SMA Agus sudah berprestasi, waktu SMA Agus selalu mendapat peringkat satu di kelas, sempat waktu kelas dua SMA selain juara kelas Agus juga juara dua umum, Agus juga pernah juara olimpiade tingkat Kabupaten waktu SMA. “Itu semua demi untuk membanggakan ibu saya,” ungkap Agus.
Agus tamat SMA tahun 2013 namun Agus tidak langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah karena pada saat itu kakak Agus juga masih kuliah. “Jadi saya sempat menganggur 1 tahun karena kendala dana,” tuturnya.
“Ibu saya sosok yang sangat luar biasa, jadi apa yang saya minta selagi itu untuk pendidikan ibuk saya selalu mengusahakan,” ungkapnya.
Belajar dari kesalahan itu yang membuat Agus tak hentinya untuk selalu berusaha dan berkarya. Sehingga mampu membanggakan ibunya. (mg2)