BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana dibentuknya Bank Riau Kepri (BRK) Syariah dianggap langkah awal bagi Pemprov Riau, untuk menggeliatkan pertumbuhan ekonomi syariah di Riau.Â
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan kehadiran BRK Syariah memang dipersiapkan untuk itu. Setelah ini barulah didorong kepada kegiatan BPR Syariah lainnya.Â
Andi Rachman melempar rencana pengembangan ekonomi syariah itu pada saat menghadiri pengukuhan pengurus Tarbiyah-Perti di Masjid Raya An Nur Pekanbaru.Â
Dia melihat geliat pergerakan ekonomi di Riau perlu mendapat nuansa baru dengan dorongan pertumbuhan ekonomi syariah.Â
Dengan gerakan pertumbuhan industri maka dorongan terhadap pengembangan ekonomi syariah dianggap mampu membenteng, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat tidak lari dari visi Riau 2020.
“Bukan berarti meninggalkan ekonomi konvensional. Biarlah itu tetap berjalan, tapi ekonomi syariah terus perlu mendapat perkembangan. Ini harus kita mulai dari sekarang,” katanya.Â
Andi Rachman menyebut, secara sumber daya manusia Riau sudah dianggap mampu untuk mengembangkan perekonomian syariah. Dia meminta bimbingan dan dorongan kepada pemuka agama di Riau untuk terlibat aktif dalam memberikan pembinaan dan monitoring terhadap aktivitas ekonomi syariah.Â
Baca:Â Riau Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov Riau kini masih melakukan kajian kemampuan anggaran untuk suntikan dana modal baru ke Bank Riau Kepri (BRK) Syariah. Dilakukannya hal demikian mengingat kondisi anggaran pemerintah yang terus mengalami penurunan.Â
Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan, secara hitungan bisnis Pemprov Riau setuju dengan hadirnya BRK Syariah. Hanya saja masalah suntikan dana ke perbankan itu butuh kajian kebijakan panjang.Â
Sebab untuk melakukan penambahan modal, butuh keterlibatan sejumlah pemangku kebijakan seperti DPRD Provinsi Riau. Setidaknya akan disiapkan sebesar Rp 500 miliar untuk suntikan dana awal.Â
Dari sisi kelayakan, hadirnya BRK Syariah sudah patut untuk diperhitungkan. Kemungkinan anggaran untuk tambahan modal itu bisa dimasukkan dalam APBD perubahan 2018 nanti. (bpc3)