BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di umurnya yang ke-60 tahun, Provinsi Riau saat ini mengalami krisis tokoh-tokoh Melayu yang dituakan. Hal ini diutarakan oleh Tengku M. Amin, salah seorang tokoh Melayu yang ada di Provinsi Riau, Selasa (8/8/2017)
Pria yang dulunya juga aktif di Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Riau ini menjelaskan, sebenarnya Riau memiliki tokoh-tokoh Melayu yang tahu sejarah Riau. Namun, tokoh-tokoh yang dituakan tersebut tidak lagi mendapat kehormatan dari orang-orang melayu yang masih muda.
“Riau krisis tokoh yang dituakan. Banyak orang tua yang tahu sejarah Riau, tapi mereka untuk bicara, memberikan sanggahan, petatah petitih semacam nasihat, kini tidak lagi didengar oleh orang-orang melayu muda yang ada di Riau. Yang muda-muda ini merasa sudah mampu, gak mau lagi mendengarkan tetuanya, mereka berjalan dengan cara sendiri, cenderung mengabaikan tetuanya,” papar Tengku M. Amin.
Hal yang sama turut dikatakan oleh Annas Aismana, salah seorang tokoh Melayu yang ada di Provinsi Riau. Kepada bertuahpos.com, Annas mengatakan sudah saatnya tokoh-tokoh melayu yang dituakan ini kembali diangkat di Provinsi Riau.
Baca:Â HUT Riau ke 60, Visi Misi 2020 Perlu Dievaluasi
“Kita sekarang krisis tokoh, harusnya diangkat orang tua ini lagi. Kita minta gubernur, betul-betul kita naikkan lagi orang tua yang masih ada di Riau. Seperti pepetah Melayu, kita tinggikan seranting kita dulukan selangkah,” ujar Annas Aismana.
Lanjut Annas, akibat tidak adanya lagi tokoh-tokoh melayu yang dituakan saat ini, saat ini Riau kehilangan sosok yang bisa dijadikan tempat bertanya, tempat mengadu, tempat meminta nasehat.
“Alamatlah negeri ini kalau gak ada lagi tokoh melayu dituakan, kocar-kacir, suka hati saja,” tegas Annas. (bpc9)