BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kelangkaan garam kasar tidak hanya membuat pelaku industri mengeluh, karyawan perusahaan yang biasa bekerja sebagai produksi garam kemasan juga mengaku kewalahan, karena kelangkaan garam kasar ini.
“Sudah 10 tahun saya bekerja di sini, baru kali ini garam langka,” kata Eti, seorang karyawan di PT Jago Rawi di Kawasan Pasar Bawah, Pekanbaru kepada bertuahpos.com, Selasa (1/8/2017).Â
Untuk 100 pak kemasan garam kasar, biasanya dibayar Rp 15.000. Dalam sehari, Eti bisa dapat 500 pak. Penghasilannya bisa mencapai lebih kurang Rp 75.000.
Karena garam kasar langka, kini Eti dan 3 karyawan lainnya hanya bisa mengemas garam halus. Otomatis penghasilannya juga berkurang.
Pemilik PT Jawo Rawi (perusahaan gudang garam), Tombi mengatakan, dalam sehari pihaknya bisa memproduksi sebanyak 10.000 pak garam kasar. Untuk garam halus sendiri bisa hanya 2.000 pak saja.
“Kelangkaan garam kasar terpaksa kami harus mengurangi karyawan,” katanya.Â
Baca:Â Garam Langka, 16 Karyawan PT Jago Rawi di Pekanbaru Dirumahkan
Kelangkaan garam kasar ternyata menimbulkan citra buruk bagi perusahaannya. “Orang banyak bilang kami yang timbun garam. Padahal memang garamnya itu yang tidak ada,” sambungnya.Â
PT Jago Rawi sendiri punya 4 gudang. 3 gudangnya kosong hanya satu gudang yang berisi, itupun garam halus, bukan garam kasar. “2 minggu lalu ada masuk 2 ton garam kasar. Semuanya diserbu dan sekarang habis,” katanya. “Biasanya 50 ton masuk. Penuh ini gudang,” sambung Tombi. (bpc3)