BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Poling Center merilis bahwa pihak kepolisian di Riau, dituding sebagai sektor dimana permintaan uang tidak resmi paling sering terjadi.Â
Itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Poling Center terhadap pengalaman korupsi yang dialami oleh masyarakat Riau, sepanjang April hingga Mei 2017.
Lembaga kepolisian menduduki posisi paling tinggi dalam persepsi masyarakat, sebagai sektor dimana permintaan uang tidak resmi paling sering terjadi di lembaga itu. Yakni mencapai 32%.
Angka ini menempati posisi paling tinggi dalam indikator survei pengalaman korupsi kepada masyarakat Riau tahun 2017 ini.
Menanggapi hal ini, Kabid Keuangan Polda Riau, Dra Suhermin mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja aparat koplisian, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.Â
“Hasil survei ini kami anggap sebagai barometer untuk perbaikan di Satker Polda Riau sendiri. Namun perlu saya tegaskan bahwa untuk penggunaan anggaran di Polda Riau sendiri hampir tidak ada masalah,” katanya saat dikonfirmasi bertuahpos.com terhadap hasil survei itu, Senin (31/7/2017) di Pekanbaru.Â
Suhermin tidak terlalu fokus menjawab soal pungutan uang tidak resmi itu. Namun dia menegaskan bahwa dari keuangan Polda Riau untuk hak anggota semuanya sudah dibayarkan dan disalurkan secara baik kepada 48 instansi di Polda Riau.Â
Baca:Â Polisi di Riau Dituding Sering Minta Uang Tidak Resmi
“Sementara untuk persepsi publik terhadap banyaknya pungutan tidak resmi itu, kami akan terus melakukan perbaikan,” ujarnya.Â
Sedangkan uang pungutan lalu lintas, kata Suhermin, uang itu seutuhnya diserahkan ke negara. Tidak satupun dari anggota kepolisian di Satker Polda Riau berhak untuk menerimanya.
“Kalau tidak percaya, silahkan saja dicek langsung,” tambahnya. (bpc3)