BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK– Pemerintah Kabupaten Siak saat ini terus menggalakkan sektor pariwisata, yang diharapkan mampu menambah PAD untuk Kabupaten Siak.
Secara statistik jumlah pengunjung wisatawan lokal, wisatawan luar daerah hingga wisatawan mancanegara setiap tahunnya terus mengalami kenaikan.
Hal ini disampaikan oleh Hendrisan sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak.
“Setiap tahunnya pengunjung yang datang ke Siak mengalami kenaikan secara signifikan baik dari wisatawan lokal hingga internasional. Kami akan terus mengembangkan sektor pariwisata lainnya” ujarnya.
Pemerintah kabupaten Siak juga terus memberikan fasilitas dan terus membangun infrastruktur sebagai penarik minat wisatawan. Salah satunya adalah Tepian Bandar Sungai Jantan Siak yang berada tepat di tepi Sungai Jantan Siak Sri Indrapura.
Tepian bandar sungai jantan yang rampung pengerjaannya pada akhir tahun 2016 lalu, saat ini menjadi tempat wisata baru andalan Kabupaten Siak karena memiliki panjang hingga 885 meter mulai dari Klenteng Cina hingga Masjid Syahbuddin.
Sesuatu yang menarik dari Tepian Bandar Sungai Jantan Siak adalah adanya Gazebo unik dengan kubah berwarna putih yang hingga kini dijadikan tempat berfoto baik foto selfie maupun grupie keluarga dan sahabat.
Sedangkan di lapangan di depan panggung Siak Bermadah terdapat tulisan Siak Sri Indrapura berwana putih dan bila malam suasana menjadi terasa hangat karena lampu dari tulisan tersebut.
Lokasi ini paling diburu wisatawan lokal untuk mengambil latar dalam sebuah sesi pemotretan. Di seberang sungainya juga memancar cahaya dari lampu Jembatan Kupu-kupu, yang menyempurnakan kelap- kelip cahaya di kota bekas kerajaan Siak itu.
Kepala dinas Pekerjaan umum dan tarukim, Irving Kahar, mengatakan pendestrian baru di Siak Sri Indrapura itu semakin komplit dengan kawasan Istana, air mancur bergoyang, Masjid Syahbuddin, serta lapangan dan panggung Siak Bermadah. Satu yang paling baru di lapangan ini adalah tugu dengan lambang kerajaan. Tugu tersebut merupakan gambaran sejarah penyerahan kedaulatan kerajaan Siak oleh Sultan Syarif Kasim II kepada presiden RI Ir. Soekarno tahun 1946 silam.
“Di puncak itu lambang kerajaan Siak, yang terbuat dari perunggu. Di lingkaran bagian bawah ada relief yang menceritakan perjuangan Sultan Syarif Kasim II sejak kecil hingga menempuh perjuangan dan ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan RI” ujar Irving.
Tugu yang tampak ciamik dengan Istana Matahari Timur itu dibuat oleh perupa Himawan Dwi Prasetyo, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Hery Maizul, lulusan Seni Patung ISI Yogyakarta dan Dwi Kustianingrum, arsitektur lulusan ITB Bandung.
Tugu ini dibuat dengan dimensi patung 3,5 x 4 meter berbahan perunggu.(galeri)
Â