BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Audit yang akan dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakikan Riau, terhadap PT Riau Air Line dipastikan akan lama. Sebab setakat ini, Inspektorat Provinsi Riau kesulitan mengumpulkan dokumen perusahaan plat merah itu.Â
Kepala Inspektorat Provinsi Riau, Ervandes Fajri mengatakan, telaah informasi awal terhadap perusahaan jasa penerbangan itu tengah dilakukan. Namun mengalami kesulitan karena kasus ini sudah lama dibiarkan.Â
“Kami sudah berusaha melakukan pengumpulan dokumen, termasuk menghubungi pihak manajemen terkait, namun sepertinya itu sulit, karena informasi dan dokumennya sedikit,” katanya kepada bertuahpos.com, Jumat (19/5/2017).Â
Dia menegaskan dokumen perusahaan itu masih tersimpan di Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru. Kantor itu dulunya sebagai tempat operasi PT RAL.Â
“Kami tidak berani membongkar dokumen yang masih tersimpan di kantor itu. Karena pejabat yang bertanggungjawab terhadap dokumen itu masih belum bisa dihubungi. Kami juga takut ada masalah lain,” tambahnya.Â
Baca:Â Biro Perekonomian Riau: Soal RAL, Kami Sudah Layangkan Surat ke Inspektorat
Ervandes menyebutkan, sejak awal rencana dilakukannya audit terhadap RAL, BPKP juga memilih melimpahkan masalah ini ke Inspektorat terlebih dahulu untuk kelengkapan dokumen.Â
“Mereka minta harus dilakukan telaah dulu. Tujuan RAL akan diaudit oleh BPKP ini untuk apa. Kami sedang merumuskan itu bekerjasama dengan Biro Administrasi Perekonomian Provinsi Riau,” kata Ervandes.Â
Menurutnya, selain mengeluhkan soal data dan dokumen yang sedikit, narasumber yang bertanggungjawab terhadap masalah ini juga sulit untuk dihubungi.Â
Data yang terkumpul saat ini, kata dia, sangat minim sekali. Kurang lebih hanya 20% saja. Solusinya, pihak yang bertanggungjawab harus ditemukan dulu, supaya titik terangnya terlihat.Â
“Bahkan pejabat keuangan yang bisa dihubungi itu tidak jelas di mana keberadaannya. Kemarin juga sudah kami coba untuk menghubungi mantan Dirut PT RAL tapi tidak ada jawaban. Ini bakal butuh waktu lama,” tambahnya. (bpc3)Â