BERTUAHPOS.COM, NEW YORK — Kondisi di Irak yang bergejolak berpengaruh pada harga minyak dunia.
Jumat waktu setempat atau Sabtu (29/6/2014) pagi WIB, harga minyak dunia bervariasi.
Kontrak minyak AS mencapai tingkat tertinggi sembilan bulan di tengah kekhawatiran meluasnya konflik sektarian di Irak yang dapat menyebabkan gangguan dalam pasokan minyak mentah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, meningkat 83 sen atau 0,8%, menjadi berakhir pada 107,26 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Kontrak berjangka Juli berakhir pada Jumat di harga penutupan tertinggi sejak 18 September tahun lalu.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus, turun kembali dari tingkat tertinggi sembilan bulan sehari sebelumnya, menyusut 25 sen menjadi menetap di 114,81 dolar AS per barel di perdagangan London.
“Minyak mentah Brent memperlihatkan koreksi moderat untuk kenaikan baru-baru ini karena aksi ambil untung menjelang akhir pekan, ketika Irak mengumpulkan lebih dari 50.000 tentara untuk melawan gerilyawan Sunni yang menguasai sebagian besar Irak utara minggu lalu,” kata Tim Evans dari Citi Futures.
Presiden AS Barack Obama pada Kamis mengumumkan bahwa ia siap untuk mengirim 300 penasihat militer ke Irak dan, jika perlu, untuk mengambil aksi militer “tepat” dengan target melawan para militan Sunni radikal.
Harga minyak telah melayang dekat tertinggi sembilan bulan karena ketegangan Irak.
“Keuntungan utama minggu ini berasal dari pengepungan kilang minyak terbesar Irak, Baiji, yang sedang berlangsung,” kata Dorian Lucas, seorang analis di perusahaan konsultan energi Inenco.
“Sejauh ini kenaikan minyak mentah Brent didasarkan sekitar sentimen bahwa pasokan minyak dari produsen terbesar kedua OPEC mungkin akan terganggu,” katanya, mencatat bahwa kilang Baiji hanya mempengaruhi minyak olahan untuk keperluan rumah tangga.
Para militan telah menguasai sejumlah besar bagian utara negara itu (Irak) tetapi belum langsung mengancam wilayah penghasil minyak utama di selatan, sumber utama ekspor.
Negara ini memiliki lebih dari 11% dari sumber daya terbukti dunia dan memproduksi 3,4 juta barel minyak per hari.(Bisnis)