BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Maskapai Garuda Indonesia bakal menerapkan kebijakan pemotongan komisi bagi travel agent per 1 Maret 2017. Namun kebijakan ini menuai protes dari Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA).
Protes juga disampaikan Asita Riau. Bahkan jika kebijakan tersebut tetap diterapkan sama saja maskapai ber plat merah tersebut tidak pro travel agent. (Baca: GM Garuda Pekanbaru Benarkan Pengurangan Komisi Travel Agent)
Ketika dikonfirmasi General Manager (GM) Garuda Indonesia Perwakilan Pekanbaru, Refky Riyantori menyebut tidak benar, Garuda tidak peduli nasib travel agent. “Kami prinsipnya mau tumbuh dan maju bersama. Kita berharap semuanya tumbuh bersama,” kata Refky ketika dihubungi lewat ponsel. (Baca: Kebijakan ‘Sapi Perah’, Asita Riau: Garuda Tidak Pro Travel Agent)
Refky menyebut penyesuaian komisi oleh Garuda Indonesia pasti melewati kajian yang matang. “Itu kita prinsipnya maju bersama mitra bisnis. Memang kondisi ekonomi lagi sulit, persaingan ketat. Kita harapkan mitra usaha tumbuh, memajukan perekonomian,” katanya.
Untuk itu Refky berharap travel agent bisa menerima kebijakan terbaru tersebut. Apalagi sampai melakukan boikot penjualan tiket seperti yang dilakukan beberapa travel agent. “Tidak perlulah sampai pasang spanduk boikot. Rasa-rasanya kita kayak orang jauh, padahal hubungan harmonis. Kita maunya bagaimana bisnis bisa tumbuh bareng, komitmen memajukan wisata daerah,” tutupnya. (Baca: Kebijakan ‘Sapi Perah’ Garuda, Travel Agent Riau Gulung Tikar)
Sebagai informasi Garuda Indonesia terhitung 1 Maret 2017 akan melakukan penyesuaian komisi dan insentif untuk travel agent anggota Asita. Perubahan yang akan terjadi yakni 7 % menjadi 5 %Â ditambah insentif, 5 %Â menjadi 3 % ditambah insentif, dan 3 % jadi 2%Â ditambah insentif. (Baca: Ada Aksi boikot, Agen Pekanbaru Masih Jual Tiket Garuda Indonesia)
Ketua DPD ASITA Riau, Dede Firmansyah kepada kru bertuahpos.com secara tegas menolak adanya kebijakan dari garuda Indonesia tersebut. Sebab dinilai akan menganggu bisnis penjualan travel agent. “Dampaknya sangat terasa. Apalagi sekarang sudah ada agen tiket gulung tikar,†sebutnya.
Dede katakan sikapnya sama dengan Asita pusat. “Sikap kita tegas menolak atas kebijakan penyesuaian komisi dan realokasi insentive,” ujarnya.
Penulis: Riki Ariyanto