BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bukan karena diintimidasi Isis, tapi kebijakan yang dibuat oleh Presiden Amerika, Donald Trump, adalah penyebab utamanya.
Vian Dakhil, adalah seorang anggota parlemen irak dan aktivis internasional yang disebut juga sebagai wanita yang paling dicari oleh grup militan, karena pergi ke Washington D.C., dan minggu depan akan mendapatkan penghargaan hak asasi manusia.
Penghargaan itu sebagai bentuk penghormatan orang Yazidi, yang menjadi target Isis, atas kerjanya.
Namun sayangnya, Larangan yang diberlakukan oleh Trump (Semua warga Irak dilarang masuk ke Amerika Serikat selama 90 hari) membuatnya tidak bisa mengikuti acara tersebut.
” Saya sudah mendapatkan visa, tapi belum pasti saya akan datang kesana,” ujar Dakhil seperti yang dikutip dari NBC News. ” Saya khawatir petugas bandara akan melarang saya masuk,” tambahnya.
Dakhil dikenal karena keberaniannya melindungi penduduk Yazidi saat mereka mengalami pembantaian masal oleh Isis dua tahun silam dan misi penyelamatan perbudakan wanita Yazidi yang terus dilakukannya.
Sebagai Informasi, penduduk Yazidi adalah bagian minoritas dari agama kepercayaan kuno yang keberadaan terancam Isis. (Mao)