BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa Riau masuk dalam daerah dengan kategori kekurangan dokter, sehingga untuk menberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, belum berjalan sesuai harapan.
Hal ini dibuktikan masih banyaknya keluhan masyarakat tentang jasa pelayanan yang diberikan dokter atau rumah sakit kepada masyarakat. Dia meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan maping kembali soal kebutuhan dokter di daerah. Tentu saja sistem pendistribusiannya juga harus adil dan merata.
“Menurut saya memang perlu dimaping ulang kebutuhan daerah, supaya sistem pendistribusiannya bisa lebih adil lagi. Dan perlu ada tahapan khusus untuk provinsi dengan jumlah penduduk padat, termasuk di Provinsi Riau,” katanya, Jumat (16/12/2016).
Andi Rachman menyebutkan karena poros penentuan kebijakan ini berada di bawah wewenang pemerintah pusat, harapannya usulan dan masukan dari Riau bisa diteruskan ke pihak pengambil kebinakan di ibukota.
“Yang penting itu ada kajian lagi, terkait masalah ini. Selama ini masyarakat di wilayag pedalaman mengeluhkan tentang pelayanan pemerintah soal kesehatan. Namun di sisi lain juga perlu dikaji kembali kenapa ada banyak dokter yang enggan ditugaskan ke sana,” tambahnya.
Andi Rachman pada kesempatan duduk satu forum dengan Komisi IX DPD RI, mengerikan kondisi pelayanan kesehatan di Riau. Termasuk beberapa kendala yang saat ini tengah dihadapi. Bahkan dalam kesempatan itu juga sempat disinggung soal aksi demonstasi yang dilakukan oleh Pegawai RSUD Arifin Ahmad, beberapa waktu lalu.
Penulis: Melba Ferry Fadly