BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau melihat dengan cara pandang berbeda untuk mengatasi musibah tahunan seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di Riau.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa, mengatasi masalah banjir memang tidak bisa disamakan dengan mengatasi masalah Karhutla. Perlu ada perencanaan matang, dan dirumuskan langsung dalam rencana pembangunan daerah.
“Tidak bisa hanya sebatas menanggulangi pada saat musibah itu datang. Tapi harus ada perencanaan serius soal rencana pembangunannya. Termasuk pembangunan tempat penampungan air dan hal lainnya. Ini harusnya dirumuskan dalam jangka panjang. Kalau tidak, ya seperti ini terus lah,” ujarnya, Selasa (29/11/2016).
Dia menambahkan, Badan Perencanaan Pembangungan Daerah (Bappeda), baik provinsi maupun kabupaten/kota di Riau, harus turun langsung melihat kondisi untuk pembangungan antisipasi banjir yang setiap tahun melanda Riau. “Selama ini kan kalau sudah banjir baru sibuk,” katanya.
Bappeda diminta untuk berkoordinasi langsung bersama Dinas Pekerjaan Umum di masing-masing daerah. Untuk upaya pengantisipasian tidak bisa hanya ditunjuk pada satu bidang tertentu tanpa bisa melibatkan pihak lain.
Pembahasan perencanaan terhadap masalah ini, kata Andi Rachman, misalnya bagaimana melakukan perencanaan terhadap air sungai yang melimpah, drenase yang tersumbat, sampai kepada tahap pengungsian. Semua upaya itu harus dilakukan secara matang dalam rencana pembangunan daerah jangka panjang.
“Makanya kedepan itu bicara jangka panjang. Bukan hanya ajak investor bagun saja. Yang paling penting SKPD yang ditugasi untuk mengawasi dan ikut terlibat langsung dalam hal ini,” katanya.
Penulis: Melba Ferry Fadly