BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kasus oplosan gas elpiji 3 kilogram dicampur air menjadi kekhawatiran kaum ibu rumah tangga. Pasalnya mereka yang langsung berhubungan dengan urusan tersebut saat memasak.
Rasa khawatir itu diungkapkan oleh Radiah, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tampan Pekanbaru. Dia menyebutkan yang membuat khawatir adalah tingkat keamanan saat menggunakan gas tersebut.
“Sedangkan tidak diapa-apain saja ada banyak kasus dengan gas elpiji 3 kilogram, bagaimana kalau ada yang seperti ini,” ujarnya.
Dia menambahkan pemerintah seharusnya bisa memberi jaminan keamanan kepada masyarakat, sebab yang ingin masyarakat menggunakan gas elpiji 3 kilogram adalah program pemerintah.
Adanya kasus seperti ini diharapkan pihak terkait tidak lepas tangan dan segera mengatasi masalah tersebut.
Rasa khawatir yang sama juga disampaikan Rani, yang juga seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Sukajadi. Rani, menyebutkan kasus oplosan gas elpiji adalah bukti pengawasan, baik dari pemerintah dan pihak pertaminan gagal dalam menjalankan program tersebut.
“Sebab masalah elpiji 3 kilogram ini sudah terlalu banyak kasus. Sekarang kasus baru muncul lagi. Tentu yang bertanggungjawab adalah mereka yang mencanangkan program ini,” katanya.
Kasus oplosan gas elpiji 3 kilogram dengan air tidak lain diduga kuat karena jenis komuditi pokok rumah tangga ini sering langka di pasaran. Hal tersebut dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mencari keuntungan.
Meski kasus tersebut sudah terjadi di Depok, Jawa Barat, tidak menutup kemungkinan kasus serupa juga ada di Riau. Namun hingga saat ini belum terbongkar. Masyarakat hanya mengharapkan tindakan cepat dari pemerintah dan aparat penegak hukum serta pihak penyalur, sebelum kasus ini menimbulkan masalah yang lebih rumit kedepannya.
Penulis: Melba