BERTUAHPOS.COM(BPC),SIAK – Dalam rapat konsultasi rancangan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) jum’at (30/9/2016) di ruang Indra Pahlawan Room, tokoh masyarakat yang diwakili Nizam dan juga forum anak M. Ikhsan menyinggung terkait budaya melayu yang telah ditinggalkan.
“Di Siak saat ini budaya luar mudah masuk, apalagi dikalangan remaja dan anak sekolah, untuk disekolah sendiri pelajaran tenun sudah tidak ada, dengan demikian bagaimana kita sebagai anak sekolah bisa mengetahui karya tenun siak, “sebut Nizam.
Dalam forum ini, Nizam mempertanyakan bagaimana cara mengatasi budaya melayu yang telah ditinggalkan ini.
“Untuk masalah melestarikan budaya melayu sepertinya sudah mulai ditinggalkan, destinasi ini juga lambat laun akan ditinggal dengan masuknya budaya asing, jadi bagaimana menghadapi dan mengatasinya” tanya Nizam.
Menanggapi hal itu, Bupati Siak mengatakan, bukan masalah budaya melayu yang ditinggalkan, namun budaya akan ditinggalkan.
“Bukan budaya melayu yang ditinggalkan tapi budaya akan ditinggalkan, namun mengenai budaya ini kita akan pertahankan, banyak kok budaya-budaya lain yang masih berjalan, ada kegiatan-kegiatan untuk menunjang kebudayaan ini nantinya,”ujar Bupati Siak.
Mengenai belajar menenun, Syamsuar mengatakan dulu sudah pernah diterapkan, dan saat ini dirinya tidak mengetahui apakah masih diterapkan atau tidak, “Dulu setau saya sudah diterapkan, untuk lebih lanjutnya nanti kepala dinas pendidikan mungkin bisa menjelaskan,”ujarnya.
Dari keternangan Kadri Yafis, Kepala Dinas Pendidikan Siak, mengungkapkan bahwa kurangnya minat dan kemauan siswa membuat studi tentang menenun tidak berjalan.
Penulis : Ely