BERTUAHPOS.COM (BPC) SIAK - Penutupan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) dikabupaten Siak oleh Bupati (24/8/2016) malam tadi, banyak disayangkan oleh beberapa pedagang kecil yang berjualan disekitaran area itu. Pasalnya selain tidak mengetahui waktu penutupan kegiatan, kebanyakan dari bazar yang tersedia dikuasai oleh pedagang luar.
“Gak tau mbak kalau malam ini penutupan, di spanduk-spanduk tulisannya tanggal 25,â€Sebut Amir pedagang bakso bakar asal Siak Raya, malam tadi.
Lanjut, Amir mengatakan dagangan bawaanya hari ini sebanyak 600 tusuk habis terjual, namun jika dirinya mengetahui malam terakhir porseni ia akan menyiapkan lebih dari 1000 tusuk. ” Kalau tau penutupan kita siapkan lebih 1000 tusuk juga mbak, dan moment-moment ramai seperti ini pasti berapapun dibawa habis,â€sambungnya.
Hal senada juga disebutkan Yunus, pedagang Es Tebu. ” Kirain belum penutupan, rupanya malam ini penutupannya, jadi tadi nyari tebu buat stok dagangan,â€kata Yunus.
Disisi lain, Pedagang bazar disekitaran area kegiatan, dikuasai oleh pedagang dari luar Siak seperti Bandung dan Medan.
Hal ini dibenarkan Asep asal Bandung dirinya mengatakan dagangan seperti kaos dan juga souvenir seperti gantungan kunci bergambarkan Istana Siak, tulisan Porseni, dan pena-pena, ia bawa dari Bandung. “Kita dari Bandung mbak, sengaja datang kesini di momen-momen kayak gini,â€sebutnya.
Untuk dapat menjajakan dagangannya ia bersama teman-temannya yang ingin membuka lapak harus membayar sewa tempat senilai Rp. 1.500.000 selama acara berlangsung.
“Kita sewa disini 1,5 juta mbak satu tempat, malam penutupan boleh masuk di area acara, sebelumnya cuma boleh jual di luar aja,â€katanya.
Pantauan bertuahpos pedagang kecil asal Siak menjajakan jajanannya di pinggir Jalan area Lembaga Adat Melayu (LAM). Sementara beberapa warga yang disambangi BertuahPos menyebutkan kegiatan Pemkab Siak dirasa kurang bermanfaat. “Terkenal ya terkenal, tapi kan dampak bagi kami tak ada mba. Paling pak bupati aja terkenal. Kami gini-gini aja mba,” ketus Nina warga Siak saat ditanya dampak Porseni bagi masyarakat.
“Yang membuka lapak kebanyakan dari luar mbak, orang kita terbilang gak ada, paling-paling orang kita jualnya bakso bakar, es cendol, pop ice, gitu-gitu aja, soalnya modal juga terbilang terbatas kan, kalau mereka asal bandung murah-murah, kita ada juga yang jual kaos sablon tapi harga seratus, sedangan mereka berani jual harga dibawah seratus, itu yang membuat bazar di kuasai dari luar,â€sebut Amir.
Â
Penulis : Ely